Home BERITA Buku Baru “Unio Indonesia: Rumah Bersama Imam Diosesan”

Buku Baru “Unio Indonesia: Rumah Bersama Imam Diosesan”

0
Buku baru berjudul "Unio Indonesia: Rumah Bersama Imam Diosesan" hasil kerja kolaboratif para kontributor penulis. (Unio Indonesia/Penerbit Obor)

UNIO Indonesia dalam waktu dekat ini akan menerbitkan buku “babon“-nya. Tentang apa dan bagaimana Unio Indonesia – wadah paguyuban para imam diosesan (praja) Indonesia.

Tentu saja juga tentang sejarah lahirnya Unio Indonesia yang menurut sejarah “diawali” di Keuskupan Agung Semarang. Dari sering-seringnya para imam diosesan Keuskupan Agung Semarang (KAS) bertemu bersama di Gereja St. Albertus Agung Paroki Jetis, Kota Yogyakarta; duduk ngobrol sana-sini dan lalu dirasakan perlunya membentuk semacam “paguyuban” persaudaraan antar para imam diosesan KAS waktu itu.

Harap dicatat bahwa pada waktu itu, jumlah imam diosesan di banyak keuskupan masih bisa dihitung “dengan jari”. Alias baru 1-2 orang saja. Yang paling banyak waktu itu adalah KAS.

Halaman kulit belakang buku baru Unio Indonesia Rumah Bersama Imam Diosesan terbitkan Obor 2024. (Unio Indonesia/Penerbit Obor)

“Tukang kompor” mengkampanyekan Unio Indonesia

Kalau harus menyebut dua tokoh “besar” yang membuat Unio Indonesia akhirnya “membumi” di tanahair kita, maka bolehlah Sesawi.Net menyebut dua nama imam diosesan KAS. Karena keduanya sangat berperan menjadi “tukang kompor” memotivasi dibentuknya embrio-embrio “Unio Indonesia” di setiap keuskupan.

Kedua nama imam diosesan KAS itu adalah dua nama besar di bawah ini:

  1. Mgr. Blasius Pujaraharja, Uskup Emeritus Keuskupan Ketapang, Kalbar. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi Seminari KWI, maka setiap kali berkunjung ke keuskupan-keuskupan, Mgr. Blasius selalu melakukan pendekatan personal kepada para uskup agar disemailah embrio “Unio Indonesia”. Walaupun waktu itu, kata Mgr. Blasius dalam wawancara pribadi di Wisma Domus Pacis beberapa tahun silam, “Jumlah imam diosesan di banyak keuskupan masih bisa dihitung dengan jari. Bahkan di banyak keuskupan malah belum ada sama sekali para imam diosesan.”
  2. Mgr. V. Kartasiswaja Pr, imam diosesan KAS dan Sekretaris Eksekutif MAWI atau KWI – sesuai nama resminya sekarang. Mgr. Karta waktu itu mengampu tugas sebagai dosen Hukum Gereja di Institut Filsafat Teologi (IFT) IKIP Sanata Dharma atau Fakultas Teologi Wedabhkati USD sesuai namanya sekarang. Namun kemudian diangkat menjadi Pro-Sekretaris MAWI sekaligus dosen Hukum Gereja STF Driyarkara Jakarta. Dalam kapasitasnya sebagai Pro-Sekretaris KWI sekaligus teman dekat Mgr. Blasius inilah, Mgr. Karta selalu mendorong agar Unio Indonesia semakin dikenal di kalangan para uskup.

Mgr. Kartasiswaja Pr dan Mgr. Blasius adalah teman satu angkatan sejak di Seminari Kecil hingga keduanya juga menerima Sakramen Imamat ditahbiskan jadi imam diosesan KAS pada hari yang sama pula.

Logo Unio Indonesia. (Unio Indonesia/Penerbit Obor)

Hasil kerja kolaboratif para penulis kontributor

Buku baru dengan titel Unio Indonesia: Rumah Bersama Imam Diosesan akan hadir di ruang publik dalam waktu dekat. Diterbitkan oleh lembaga penerbitan KWI: Penerbit Obor.

Proyek menerbitkan buku ini digagas oleh Romo Ferry Sutrisna Wijaya Pr, imam diosesan Keuskupan Bandung. Lalu didukung sepenuh hati oleh Ketua Unio Indonesia Romo Maxi Un Bria Pr, imam diosesan Keuskupan Agung Kupang.

Semua materi tulisan dari para kontributor penulis kemudian dirangkum oleh Romo Stanislaus Ferry Wijaya Pr. Sesawi.Net ikut berpartisipasi menjadi kontributor penulisnya. (Berlanjut)

    NO COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Exit mobile version