Home BERITA Buluh yang Terkulai Tidak Dipatahkan

Buluh yang Terkulai Tidak Dipatahkan

0
Anne Sullivan mengajari Helen Keller (Springfield Museum)

Puncta 17.07.21
Sabtu Biasa XV
Matius 12: 14-21

ANNIE Sulivan adalah guru privat dari Helen Keller yang punya keterbatasan.

Helen Keller kehilangan penglihatan dan pendengarannya waktu masih kecil. Ia tumbuh sebagai anak liar dan tidak bisa diatur. Tak ada guru yang sanggup mendampinginya.

Kalau lagi marah, dia berteriak-teriak kesetanan dan menghancurkan apa saja yang ada di sekitarnya. Guru pendamping tidak kerasan menghadapi perangainya.

Annie Sulivan datang. Ia memahami kondisi Helen Keller.

Annie Sulivan mendampingi anak yang manja dan keras kepala itu dengan sabar dan telaten. Keterbatasan dan kekurangan Helen tidak menyurutkan semangatnya.

Ia terus mengajar agar Helen bisa mengeja, membaca, dan mengenal dunia luar.

Ketekunan dan kesabaran Sulivan membuahkan hasil.

Helen Keller bisa membaca dan berkomunikasi dengan baik. Ia bisa kuliah dan menjadi motivator unggul bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

Kisah hidupnya menjadi inspirasi banyak orang cacat untuk meraih mimpi-mimpinya.

Yesus hadir untuk memaklumkan Kerajaan Allah. Yesus memenuhi nubuat Nabi Yesaya. Yesus adalah Hamba Allah yang penuh Roh Kudus. Ia memaklumkan Hukum Allah dengan kasih setia.

Kasih itu memungkinkan buluh yang patah terkulai tidak diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak dipadamkan-Nya.

Dengan kesabaran dan kesetiaan; dengan kasih dan pengampunan, Yesus menuntun manusia kembali kepada Allah Bapa.

Bahkan Dia sendiri harus berkorban menyerahkan nyawa demi keselamatan kita.

Kendati kita cacat, rapuh dan berdosa, namun tidak dihancurkan, tetapi diselamatkan-Nya. Seperti buluh yang terkulai tidak dipatahkan atau sumbu yang pudar tidak dipadamkan.

Itulah kasih Allah dalam Yesus, Hamba yang setia.

Kita pantas bersyukur kendati berdosa, namun dikasihi Allah melalui Yesus, Putera-Nya.

Mari kita menjadi buluh yang tegak berdiri dan sumbu yang terang menyala seperti Helen Keller, kendati dia cacat, namun berhasil menjadi inspirator bagi banyak orang.

Buluh terkulai tidak dipatahkan.
Sumbu yang pudar tidak dipadamkan.
Kasih akan menyelamatkan.
Pengampunan akan beri harapan.

Cawas, kasih Tuhan…..

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version