Bacaan 1: Yes 55:1 – 11
Bacaan 2: 1Yoh 5:1 – 9
Injil: Mrk 1:7 – 11
JIKA leluconmu tidak lagi bisa membuat pasanganmu dirumah tertawa, atau tatapan matanya tawar atau tak lagi ada senyuman di pagi hari maka rumahtanggamu sedang tidak aman.
Sederhana namun hal ini sering diabaikan. Kamu harus segera memperbaikinya.
Hidupkan kembali api cinta sebelum ia padam dan tak lagi bisa diperbaiki.
Nabi Yesaya, menyerukan pertobatan dan menyuruh datang kepada Tuhan meninggalkan segala hal yang Tuhan tidak berkenan. Tuhan akan memberikan kelegaan yang tiada tara serta tak pernah habis.
“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya…”
Jika Tuhan masih mencintai maka Ia mau ditemui dan peduli. Namun jika Ia sudah marah, maka sulitlah kita bisa menemui-Nya lagi. Semuanya sudah padam dan tak lagi bisa dinyalakan.
Maka untuk menyatakan bahwa kita masih mencintai-Nya hanya dengan cara melakukan perintah-Nya. Kita dibaptis dengan air, tanda pertobatan dan semua dosa telah diampuni. Sejak itu Roh Kudus tercurah dalam hati.
Oleh pembaptisan maka kita telah menjadi anak-anak-Nya, ditebus oleh darah Yesus di kayu salib.
Air, darah dan Roh, ketiganya adalah satu dan bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Yesus memulai karya-Nya di dunia lewat pembaptisan-Nya dari Yohanes Pembaptis. Sebab dia memang diutus untuk mempersiapkan Jalan Tuhan, yaitu mempertobatkan bangsa Yahudi. Yohanes begitu hormat dan mengakui Yesus sebagai Allah.
“Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari pada aku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”
Tuhan datang ke dunia sebagai Juru Selamat, penebus dosa umat-Nya lewat darah di kayu salib. Dia-lah yang diurapi oleh Allah Bapa dalam pembaptisan di sungai Jordan oleh Yohanes Pembaptis. Ia senantiasa membuka tangan-Nya bagi siapa saja yang mau datang.
Pesan hari ini
Mari datang kepada Tuhan selagi Ia masih berkenan ditemui. Syaratnya adalah pertobatan, meninggalkan kefasikan, taat perintah-Nya dan mengakui bahwa Yesus adalah Allah Putera, seperti yang diteladankan oleh Yohanes Pembaptis.
“Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku. Taati perintah-Nya maka kamu akan selamat. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
