Home BERITA Cemas

Cemas

0
Ilustrasi: Cemas by Ist

Kamis, 26 September 2024

Pengk 1:2-11
Maz 90: 3-4. 5-6. 12-13. 14-17
Luk 9:7-9

KECEMASAN sering kali menggerogoti jiwa, menciptakan dinding yang memisahkan kita dari kebahagiaan dan kedamaian.

Kecemasan sering kali muncul dari berbagai tantangan dan ketidakpastian. Kecemasan sering kali memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Seperti yang dialami oleh Herodes ketika mendengar tentang Yesus.

Muncul rasa cemas yang membuat dia takut dan sangat tidak nyaman, karena telah membunuh Yohanes Pembaptis.

Namun demikian orang bijak mengingatkan kita untuk tidak cemas tentang apa pun, melainkan membawa segala permohonan kita kepada Tuhan dalam doa.

Situasi yang belum selesai yang kita alami jalani dan membuat kita cemas, bisa menjadi panggilan untuk berdoa dan berserah kepada Tuhan. Jangan biarkan kecemasan membebani kita, tetapi gunakan momen tersebut untuk mencari hadirat-Nya.

“Saat kita membawa kecemasan kita kepada Tuhan, Tuhan menjanjikan ketenteraman yang melampaui segala akal,” kata seorang sahabat.

“Ketika saya mencari Tuhan dalam masa-masa sulit, saya menemukan bahwa Dia adalah sumber ketenangan dan kekuatan kita.

Beberapa waktu lalu, saya terbangun dengan gelisah, memikirkan berbagai kemungkinan terburuk hidupku khususnya anakku. Kecemasan membuatku menjauh dari teman-teman, dan saya lebih memilih mengurung diri di rumah. Meskipun ada isteri dan anak, saya merasa cemas, sepi dan terasing.

Satu malam, saat duduk sendirian, saya mendengarkan kata-kata isteriku, dia mengingatkanku akan pentingnya berbagi. Tidak menyimpan semua masalah dan kekuatiran sendiri.

Sejak malam itu saya mulai berani berbagi perasaan, mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Seiring waktu, saya belajar cara-cara untuk mengelola kecemasan seperti meditasi.

Proses ini tidak instan, tetapi pelan-pelan saya merasakan beban yang sedikit berkurang. Kehidupan yang semula terasa sepi mulai dipenuhi kembali dengan tawa dan harapan. Kecemasan tetap ada, tetapi kini saya tidak membiarkannya mengendalikan hidupku,” ujarnya

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.”

Herodes mendengar tentang Yesus dan segala yang terjadi. Ia terkejut dan bingung, mengira bahwa Yesus mungkin adalah Yohanes Pembaptis yang telah bangkit. Atau Elia yang muncul kembali.

Herodes, meskipun penasaran, tidak mengambil langkah untuk mengenal Yesus lebih dalam. Ia lebih memilih untuk terjebak dalam spekulasi dan berita yang beredar daripada perjumpaan secara pribadi dengan Yesus.

Dalam kehidiupan kita, hendaknya kita tidak membiarkan keraguan atau kebingungan menghalangi kita.Kita dipanggil untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus.

Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus akan mengubah banyak hidup kita. Tuhan akan menyatakan kebenaran-Nya di sepanjang kehidupan kita. Dia hanya meminta agar kita melihatnya dalam kerendahan hati.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah kebenaran itu menjadikan hidupku lebih damai, tenteram, dan tenang?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version