Home BERITA Cinta untuk Rumah-Mu Hanguskan Aku

Cinta untuk Rumah-Mu Hanguskan Aku

0
Ilustrasi - Yesus mengusir para pedagang dari Bait Allah. (Ist)

Bacaan 1: Kel 20:1 – 17
Bacaan 2: 1Kor 1:22 – 25
Injil: Yoh 2:13 – 25

BAGAIMANA rasanya, saat sesuatu yang sangat dicintai lantas dilecehkan? Harga diri “diperdagangkan” seolah tak ada harganya.

Apa responmu?

Relasi yang begitu kuat akan menghasilkan cinta yang sangat kuat pula.

Lantas apa hubungannya Yesus marah kepada para pedagang di halaman Bait Allah? Apa yang salah dengan para pedagang itu?

Toh apa yang mereka lakukan sebenarnya untuk membantu para umat yang datang dari berbagai belahan dunia untuk merayakan Hari Raya Paskah Yahudi.

Mereka datang dari jauh dan tak mungkin membawa persembahan seperti domba, sapi, burung merpati karena akan repot sekali. Juga mereka butuh mata uang tertentu yang boleh dipersembahkan, maka di situ banyak penukar-penukar mata uang.

Yesus marah, bukan karena aktifitas tersebut; namun lebih kepada penghargaan Bait Allah. Mereka tidak menghargai kesucian dan kekudusan Bait Allah.

Begitu pun dengan diri kita. Bila kita tidak mampu menghargai kekudusan diri, maka Tuhan pun akan menghukum kita.

Sebab tubuh adalah Bait Allah.

Relasi-Nya yang begitu kuat dengan Allah Bapa telah membuat-Nya marah (menghanguskan-Nya) saat rumah-Nya dilecehkan.

Mengatasnamakan kepentingan agama, namun di balik itu ada maksud mencari keuntungan.

Mereka seolah-olah tampak sibuk membantu penyelenggaraan ibadat di Bait Suci. Namun mereka tidak memiliki kasih terhadap Allah dan sesama.

Maka untuk mengatur relasi manusia dengan Allah dan juga sesama, Allah telah memberikan “Sepuluh Perintah Allah”. Di mana aturan 1-3 mengatur relasi manusia dengan Allah; sedangkan aturan 4-10 mengatur relasi manusia dengan sesamanya.

Dalam relasinya dengan Allah orang Yahudi mementingkan tanda sedangkan orang Yunani mementingkan hikmat.

Demikian Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat Korintus.

Mereka menolak Yesus sebagai Tuhan karena kemuliaan-Nya justru muncul dalam penderitaan di kayu salib. Sesuatu yang terkutuk bagi orang Yahudi dan kebodohan bagi non Yahudi.

Namun bagi kita yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun non Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Pesan hari ini

Ketaatan dan relasi baik dengan Tuhan, harus tercermin dalam relasi kita kepada sesama. M

engatasnamakan agama namun sejatinya mencari keuntungan pribadi, ini akan menghanguskan-Nya (membakar amarah-Nya).

“Siapa yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri, tidak akan bisa memimpin orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version