Bacaan 1: Kel 22:21 – 27
Bacaan 2: 1Tes 1:5c – 10
Injil: Mat 22:34 – 40
Di sebuah kota Italia bagian utara, yaitu Venezia terdapat sebuah kebiasaan unik minum kopi. Ada sebuah kedai kopi, mereka menyediakan kopi gratis bagi orang miskin.
Caranya bukan dengan membagi-bagikan gelas-gelas berisi kopi di jalanan, namun pengunjung membayarkan jatah minuman kopi bagi si miskin di kedai kopi tersebut.
Suatu ketika, saya lihat seorang pria berkunjung ke kedai kopi tersebut. Ia memesan dua cangkir kopi, “Yang satu masukkan dalam daftar ‘Coffee on The wall’ ya!”
Demikian istilah kopi gratis bagi orang miskin itu. Pria tersebut hanya meminum secangkir kopi saja namun ia membayar untuk dua cangkir.
Pelayan kedai lalu menuliskan “satu kopi gratis” pada sebuah kertas dan menempelkannya di dinding, demikian seterusnya.
Si miskin tinggal pesan “Kopi dinding” tersebut tanpa membayar.
Berbuat kebaikan tidak perlu muluk-muluk dengan sesuatu yang besar, hal kecil namun dengan cinta yang besar akan sangat membantu sesama menikmati hidup.
Injil hari ini mengisahkan pencobaan orang Farisi kepada Yesus saat ia menanyakan hukum yang utama dalam Taurat.
Dan jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”
Disini kita bisa melihat ajaran kasih dari Tuhan Yesus yang melibatkan tiga unsur, yaitu hati, jiwa dan akal budi.
Dengan tiga unsur tersebut maka seseorang mampu mengasihi Allah lewat sesamanya di dunia.
Jemaat di Tesalonika mendapat pujian dari Rasul Paulus. Meski mereka mengalami penganiayaan hebat namun mampu menunjukkan kasihnya pada Allah dengan meninggalkan penyembahan berhala dan berbalik kepada Allah.
Penderitaan yang sepadan dengan janji “parousia” (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali ke dunia).
Keteguhan iman mereka terkenal hingga ke seluruh Makedonia bahkan provinsi tetangga, yaitu Akhaya.
Hukum Taurat, secara tegas melarang seseorang melakukan penindasan kepada mereka yang lemah dan miskin. Allah akan mendengarkan jeritan orang lemah yang ditindas.
“Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.”
Pesan hari ini
Perlu keseimbangan antara hati, jiwa dan akal budi untuk mampu mengasihi Allah lewat sesama. Satu tindakan kecil namun dengan cinta yang besar, mampu membuat orang lain bahagia.
Pertanyaannya, “Sejauh mana saya mampu mengasihi sesamaku?”
“Kita merasa apa yang kita lakukan tak lebih hanya ibarat setetes air di lautan. Tetapi lautan itu sendiri merasa kurang tanpa adanya tetesan yang hilang itu.” – Ibu Teresa.
Pakailah maskermu dan jaga jarakmu.