Home BERITA Countdown To IYD 2016: Bukan Sekedar Peristiwa Perjumpaan, tapi Pembinaan Orang Muda...

Countdown To IYD 2016: Bukan Sekedar Peristiwa Perjumpaan, tapi Pembinaan Orang Muda Katolik (2)

0
Misa Pengtusan OMK Keuskupan Banjarmasin menuju IYD 2016 di Manado. (Dok. Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin)

KABAR  lanjut persiapan orang muda Katolik menuju perhelatan akbar IYD diperoleh Dokpen KWI dari wilayah Indonesia Tmur, Komisi Kepemudaan Banjarmasin. Persiapan menuju IYD sudah digagas jauh-jauh hari sejak awal 2015 ketika rencana IYD mulai digulirkan oleh Komisi Kepemudaan KWI.

“Kami memang berusaha mempersiapkan  perhelatan IYD ini jauh-jauh hari agar bisa dilaksanakan dengan lebih tertata melalui refleksi salib. Hal ini merupakan pembelajaran bagi kami karena pada IYD pertama di Sanggau, Keuskupan Banjarmasin hanya bisa mengirim 7 orang peserta dengan tanpa persiapan yang matang” demikian penjelasan Rm. Teddy Indrayana Aer MSF, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin.

Berangkat dari keberadaan dan format pendampingan orang muda katolik yang diarahkan berpusat pada salib Kristus, maka dibuatlah refleksi panjang tentang pemaknaan salib yang diselenggarakan di dekenat-dekenat. “OMK Keuskupan Banjarmasin diajak untuk secara serius menggali nilai dan makna salib Kristus sekaligus berusaha untuk mengamalkannya dalam hidup keseharian mereka,” tegas Rm. Teddy, panggilan sang empunya kumis lebat ini.

banjarmasin-omk-1
Temu orang muda katolik Keuskupan Banjarmasin. (Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin)

Untuk mempersiapkan IYD 2016 ini tidak tanggung-tanggung Komisi Kepemudaan Banjarmasin menggelar Jambore OMK tingkat dekenat yang berlangsung di tiga dekenat yang ada di Keuskupan Banjarmasin, yaitu: Dekenat Barat (3 paroki), Dekenat Timur (3 paroki) dan Dekenat Utara (3 paroki)  dan kemudian dipuncaki dalam  Refleksi Salib tingkat keuskupan. (Baca juga: Penggalian dan pemaknaan nilai-nilai dalam salib IYD)

Outbond untuk merenungkan makna salib Kristus. (Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin)

Salib OMK ini dikirab ke 9 paroki yang tersebar di keuskupan Banjamasin. Di setiap paroki salib ini ditahtakan selama seminggu. Selama salib berada di paroki, di situ digelar berbagai kegiatan oleh dan untuk OMK, antara lain: rekoleksi, ibadat Taize, aksi sosial, latihan kepemimpinan, wawan hati orang tua dan orang muda. Kegiatan ini diselenggarakan seturut kondisi dan kreativitas OMK tiap-tiap paroki.

Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmain Romo Teddy Aer MSF (tengah berkaos putih) memberi motivasi kepada para OMK Keuskupan Banjarmasin saat mendampingi diskusi orang muda OMK. (Dok. Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin)

Pada Minggu lalu (18/9/2016) salib diusung ke perhentian terakhir di Gereja Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin sekaligus menjadi saat misa pengutusan bagi kontingen OMK Keuskupan Banjarmasin yang akan berangkat ke Manado. Misa pengutusan dipimpin sendiri oleh Uskup Dioses Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang. Dalam IYD 2016 di Manado ini Keuskupan Banjarmasin akan mengirimkan 96 orang peserta, termasuk di antaranya 2 pastor pendamping dan 2 suster. “Sebelum berangkat nanti masih ada pembekalan tentang hal-hal teknis dan penggarisbawahan beberapa hal penting bagi para peserta,” demikian imbuh Rm. Teddy.

Tim Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin (Dok. Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin)

Rm. Teddy sendiri mengusulkan agar IYD ini bukan hanya menjadi peristiwa perjumpaan atau peziarahan orang muda, yang setelah selesai lalu kehilangan gemanya, melainkan menjadi kerangka formasio nasional OMK yang menjadi titik berangkat proses pendampingan untuk 5 tahun ke depan.

Ref: Dokpen KWI

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version