DAMPAK pandemi Covid – 19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, merambah seluruh sektor aktivitas kehidupan manusia. Kesehatan, sosial ekonomi, pendidikan, maupun tata cara peribadatan di rumah–rumah ibadat, termasuk cara peribadatan di Gereja Katolik. Semua kena imbasnya.
Cara berpikir, perilaku seseorang atau kelompok harus berubah sesuai dengan tuntutan situasi dan tuntunan yang disusun/dipikirkan oleh pemerintah dan khususnya umat Katolik diharapkan juga mengikuti aturan yang diterbitkan oleh Gereja. Dalam hal ini oleh Uskup setempat.
Habitus baru
Untuk mengantisipasinya diperlukan langkah-langkah terencana dan terprogram. Selama masa tersebut, Paroki Stella Maris Siantan Pontianak mulai pertengahan bulan Maret 2020 telah melaksanakan Perayaan Ekaristi secara live streaming, kegiatan-kegiatan di lingkungan dan wilayah juga ditiadakan.
Bahkan misa harian di gereja sejak pertengahan bulan Mei 2020 juga ditiadakan.
Semua ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi dan dukungan umat Paroki Stella Maris Siantan mengikuti arahan pemerintah dalam usaha mengendalikan penyebaran virus corona. Di lingkungannya masing-masing, dan di Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya.
Keterlibatan kaum muda
Perayaan Ekaristi dengan live streaming memerlukan alat-alat elektronik seperti komputer atau laptop, mikrofon, kamera dan perangkat lunak lainnya sebagai sarana mengedit video atau gambar; serta tenaga yang mempunyai ketrampilan mengoperasikan alat tersebut.
Romo Kornelius Kuli Keban MSC, pastor Paroki Stella Maris Siantan Pontianak, menugaskan empat mudika untuk keperluan ini. Mereka adalah Hengky, Tian, Dismas dan Leo.
Bersama Monica,seksi Liturgi di paroki, ke-5 orang itu bertanggungjawab mengoperasikan peralatan yang tersedia demi kelancaran siaran langsung Misa Kudus dalam bentuk live streaming.
Meskipun peralatan ini sudah akrab dalam kehidupan harian kita masa kini, selain sinyal internet yang harus memadai, diperlukan pula ketekunan dan ketelitian serta kerja sama yang solid dari tim, agar siaran langsung Perayaan Ekaristi ini dapat diterima dengan baik dan jelas oleh umat yang mengikutinya dari rumah mereka masing-masing.
“Tim live streaming”, demikian pastor paroki menyebut kelima anak-anak muda tersebut, membagi peran dalam menjalankan tugasnya.
- Hengky bertugas syuting.
- Dismas dan Tian menangani editing.
- Leo bagian humas.
- Monica sesuai dengan tugasnya sebagai seksi liturgi mengkoordinir jalannya peribadatan.
Sukarela dan membanggakan
Romo Kornelius Kuli Keban MSC merasa senang dan bangga dengan keterlibatan anak-anak muda dalam kegiatan Perayaan Ekaristi live streaming di Paroki Stella Maris Siantan Pontianak ini.
“Mereka ini tenaga sukarela,” demikian ungkapnya. “Muda dan semangatnya membanggakan,” sambungnya.
Secara khusus keempat mudika ini merasa beruntung mendapat tugas yang dianggapnya sebagai tugas ‘mulia’ ini, karena selama ini belum pernah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan menggereja di paroki.
Selain menambah kepercayaan diri, tugas yang dipercayakan kepada mereka ini juga sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam hidupnya sebagai warga gereja dan memacu diri mempelajari pengetahuan praktis cara memaksimalkan peralatan yang ada agar menghasilkan tayangan yang lebih baik.
Seperti diungkapkan oleh Tian bahwa hasil editannya semakin baik sehingga mutu tayangan dapat dinikmati dengan lebih baik pula.
Keempat pemuda ini semuanya masih mahasiswa semester awal. Mereka belajar otodidak, tidak ada kursus khusus.
“Kami belajar sendiri dari YouTube,” demikian penjelasan Henky dan teman-temannya, saat ditanyai dari mana ketrampilan mengoperasikan peralatan itu diperoleh. Bahwa tanyangan dari hari Minggu yang satu ke Minggu berikutnya semakin baik diakui oleh pastor paroki dengan mengatakan:
“Pertama kali live streaming saya agak kecewa, karena beberapa kali siaran terputus dan suara tidak terdengar. Peralatan kami lengkapi dan sinyal wifi dinaikkan, dan sekarang siaran memuaskan,” sambungnya.
Ketrampilan mereka untuk membuat siaran melalui live streaming sebenarnya tanpa tidak sengaja sudah “dipersiapkan” beberapa pekan sebelumnya, karena pastor paroki meminta bantuan mereka mendokumentasikan siaran “Renungan Inspiratif Katolik” yang diproduksinya dalam bentuk YouTube, dan disiarkan setiap hari sejak awal masa Prapaskah, Februari yang lalu.
Menghadirkan Tuhan dalam keluarga
Siaran live streaming Perayaan Ekaristi Kudus, Paroki Stella Maris Siantan Pontianak ini mendapat respon positif dari umat. Terpantau setiap kali tayang antara 200 sampai dengan 300 an pengikut.
Dalam percakapan secara daring beberapa peserta Ekaristi secara live streaming mengungkapkan bahwa mereka mempersiapkan altar di rumahnya. Altar itu di pasang taplak dan di atasnya dipasang salib, lilin dan bunga.
Saat mengikuti siaran live, anak-anak dan orangtua mereka duduk rapi di sekitar “Altar Tuhan” -begitu mereka menyebut altar buatannya- mengenakan baju yang pantas selayaknya menghadiri misa yang sesungguhnya. Hal itu dilakukan sesuai dengan petunjuk dalam surat edaran dari pastor paroki ke Ketua Kring.
Seperti diungkapkan Monica –keluarga Martinus– selalu mengikuti Perayaan Ekaristi di masa pandemi Covid-19 melalui live streaming dari rumahnya.
Sedangkan keluarga Stefanus Agung mengungkapkan, sepertinya “Tuhan hadir” dalam keluarganya ketika mereka berkumpul mengikuti misa live streaming.
Juni 2020