Home BERITA Dari Malang untuk Uskup Terpilih Keuskupan Sanggau Mgr. Valentinus Saeng CP (6)

Dari Malang untuk Uskup Terpilih Keuskupan Sanggau Mgr. Valentinus Saeng CP (6)

0
Ucapan selamat Uskup Keuskupan Malang Mgr. Prof. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm kepada Uskup Terpilih Keuskupan Sanggau Mgr. Dr. Valentinus Saeng CP. (Ist)

“KAMI ikut bersyukur dan bergembira bersama umat Keuskupan Sanggau, rasanya syukur tak terhingga” demikian yang disampaikan Bu Made dan Mbak Mega, staf pendidikan di STFT Widya Sasana Malang menanggapi penunjukkan Romo Valentinus Saeng CP menjadi Uskup Terpilih Keuskupan Malang.

“Beliau dosen yang sangat semangat dalam mengajar. Beliau selalu ingin para mahasiswanya yakni para frater mengerti apa yang beliau jelaskan. Romo Valen seorang filsuf yang baik dan rendah hati,” imbuh Mbak Mega.

Apa yang terjadi pada Sabtu sore kemarin itu kembali mengingatkan mereka akan dua dosen STFT Widya Sasana Malang yang sebelumnya juga telah dipilih Bapa Suci menjadi uskup.

Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm diangkat menjadi Uskup Keuskupan Malang pada tahun 2016. Lalu, Mgr. Paulinus Yan Olla MSF diangkat menjadi Uskup Keuskupan Tanjung Selor di Kalimantan Utara dua tahun kemudian: 2018.

Tiga uskup alumni dosen STFT Widya Sasana Malang. (Ist)

Frater Anang yang sedang berpastoral di Paroki SPMGK Malang menyampaikan komentarnya.

“Saya kenal dengan Romo Valen. Beliau mengajar saya dua tahun. Beliau sangat baik, semangat waktu mengajar. Juga memberi teladan yang baik bagi para calon imam.”

Sementara pendapat singkat juga disampaikan oleh Romo I. Ketut Adi Hardana MSF, juga dosen STFT Widya Sasana Malang.

“Sekilas saja, beliaunya sosok pribadi yang supel, cerdas, mudah bergaul dengan rekan-rekan sesama dosen.”

Sedangkan seorang dosen yang lain berkomentar singkat juga. “Kami bangga sekaligus menderita. Karena STFT Widya Sasana Malang jadi kekurangan dosen.”

Kampus STFT Widya Sasana Malang (Mapio.Net)

Dosen filsafat

Romo Valentinus Saeng CP yang diangkat menjadi Uskup sejak Sabtu petang kemarin sehari-harinya mengampu mata kuliah filsafat di STFT Widya Sasana Malang.

Dilakukan sejak dia lulus dari S-3 Filsafat di Universitas Santo Thomas Aquinas Angelicum Roma tahun 2008. Dan itu dia lalukan hingga sekarang.

Tempat tinggal keseharian beliau ada di Seminari Tinggi Passionis “Bt. Pius Campidelli” Loandeng – Malang.

Uskup Terpilih Keuskupan Sanggau, Kalbar: Mgr. Dr. Valentinus Saeng CP. (Ist)

Biara ini diberkati pada 18 November 1991. Sebuah tempat yang luas rindang, karena banyak tanaman serta tenang. Karena lokasinya jauh dari jalan raya, namun sangat terbuka bagi umat Katolik yang ingin mengadakan rekoleksi dan retret.

Kabar baik dan gembira tentang pengangkatan Romo Valen CP -warga asli dari Keuskupan Sanggau di Kalbar ini- juga sudah didengar oleh para mahasiswa Katolik asal Kabupaten Sanggau yang kini sedang berkuliah di Malang.

Mari kunjungi kawasan pedalaman Sanggau

Secara umum mereka juga bangga dan gembira atas diangkatnya putera daerah asli dari Keuskupan Sanggau menjadi Uskup baru sekaligus mempunyai harapan.

Ini sebagaimana diungkapkan oleh Viona, warga Sanggau dan kini studi di Malang.

“Bapa Uskup yang baru yang terpilih ini bisa menjadi gembala yang baik bagi seluruh umat di Keuskupan Sanggau.

Diharapkan pula agar Bapa Uskup yang baru bisa menjadi pelayan yang baik bagi seluruh umat yang dipimpinnya dan membuat Keuskupan Sanggau menjadi lebih maju ke depannya.”

Ilustrasi: Jalan berlumpur di Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Keuskupan Sanggau, Kalbar. (Sr. Ludovika OSA)

Sofia, mahasiswa jurusan manajemen, juga menyatakan harapannya.

“Semoga betah dan bisa memberi motivasi yang baik kepada setiap umat dan masyarakat di Sanggau”.

Sedangkan Johana yang sudah lulus S1 Manajemen dan belum sempat kembali pulang ke Sanggau karena menunggu ijazahnya ikut berkomentar.

“Harapan saya secara pribadi untuk Bapa Uskup yang baru adalah semoga dapat merangkul semua umat. Khususnya umat Katolik Keuskupan Sanggau terutama umat yang masih kurang bisa mengakses kegiatan kerohanian yang tinggal di kampung-kampung atau desa.”

Ia juga berharap agar orang muda Katolik bisa lebih berkarya lagi dalam pelayanan untuk teman-teman dan umat khususnya yang ada di kampung.

“Bisa mengunjungi paroki-paroki yang ada di kampung di mana akses jalannya susah untuk dilewati karena lewat jalan berlumpur dan menyusuri sungai.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version