“Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yoh 16,28)
SAAT pulang ke desa, seorang teman mengeluh, “Signalnya payah; datang dan pergi sesuka hati dan tidak bisa diajak kompromi, sehingga komunikasi susah.”
Datang dan pergi adalah dua hal yang berbeda, namun sering berhubungan satu dengan yang lain. Datang dan pergi terjadi dalam banyak hal, seperti: signal dalam gadget, matahari yang terbit dan terbenam, hujan dan kemarau. Datang dan pergi juga terjadi dalam banyak peristiwa, seperti: old and new year, kelahiran dan kematian, perjumpaan dan perpisahan; juga terjadi dalam emosi dan perasaan, seperti: sedih dan gembira, takut dan berani, benci dan sayang.
Datang dan pergi adalah kenyataan yang harus dialami oleh semua orang dalam berbagai peristiwa, suasana dan berbagai bentuk. Dua hal yang selalu terjadi. Hal inilah yang juga dialami oleh Sang Guru: ada saatnya Dia datang dari Bapa dan pergi kepada Bapa; datang ke dalam dunia dan akhirnya meninggalkan dunia. Datang dan pergi tidak hanya terbatas pada kenyataan materi atau manusiawi, tetapi juga terjadi dalam sejarah penyelamatan; terjadi di dalam kehidupan iman.
Datang dan pergi merupakan sebuah proses dan dinamika agar para murid semakin kuat dalam iman, sekalipun tidak lagi bersama dan bertemu muka dengan Sang Guru; makin mampu memahami, membatinkan dan mewartakan hal-hal yang telah diajarkan dan dilakukan Sang Guru; agar semakin mandiri dan tidak selalu tergantung pada Sang Guru; agar tidak mandeg dalam rasa nyaman dan aman dalam lindungan Sang Guru, tetapi berani menghadapi situasi dan kondisi baru tanpa kehadiran Sang Guru di dekat mereka.
Datang dan pergi bisa menjadi sebuah inspirasi, penyadaran dan semangat hidup bagi para murid agar mereka tidak mandeg dan larut dalam sebuah kenyataan hidup yang pernah atau sedang dialami; tetapi juga terbuka hatinya terhadap kenyataan hidup baru lainnya, yang mungkin tidak seperti yang pernah dialami atau dibayangkan.
Dalam peristiwa dan kenyataan apa, saya mengalami saat “datang dan pergi” serta apa arti pengalaman itu bagiku? Teman-teman selamat malam. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)