Home BERITA Di Antara Dua Lutut

Di Antara Dua Lutut

1
Imam harus selalu rendah hati dan minta maaf kalau berbuat salah. Sebelum menerima Sakramen Imamat, para diakon calon imam selalu menelungkup di depan altar minta doa restu dan rahmat dari Tuhan. (Samuel Bjp)

PADA waktu berdoa, orang bisa mengambil pelbagai sikap badan. Bisa berdiri, bisa duduk atau berlutut.

Nabi Elia berdoa dengan posisi duduk bersimpuh dan membungkukkan kepala ke tanah di antara kedua lututnya (1 Raj 18: 42). Kepalanya menyentuh tanah; tanda sujud penuh iman kepada Allah.

Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon supaya Tuhan Allah menurunkan hujan. Lalu dia menyuruh bujangnya untuk melihat ke arah laut.

“Tidak ada apa-apa,” kata bujangnya setiap kali diperintah Elia.

Baru ketujuh kalinya setelah nabi Elia berdoa, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut (1 Raj 18: 44).

Doa Nabi Elia dikabulkan Tuhan. Meski dia manusia biasa seperti kita, doanya dikabulkan karena dia berdoa dengan sungguh-sungguh (Yakobus 5: 16-18).

Jawaban atas doa tidak tergantung pada status atau peranan orang dalam agama, melainkan karena imannya.

Doa orang biasa-biasa yang disampaikan dengan penuh iman dikabulkan Tuhan.

Karena sungguh beriman, nabi Elia mengulang-ulang doanya.

Jadi, mengulang-ulang doa bukan tanda orang tidak beriman. Bukankah kita juga berulang kali mengatakan Doa Bapa Kami?

Teruslah berdoa dengan penuh iman. Di hadapan Tuhan, bersimpuh dan sujud menyembah di antara dua lutut.

Kamis, 9 Juni 2022

1 COMMENT

  1. Tuhan Yesus, sungguh luar biasa.
    Dia mengajarkan hal-hal sederhana namun sangat mempengaruhi kehidupan terdalam dari sisi hidup manusia. Berbahagialah kita yang percaya kepada-Nya.
    Terima kasih Romo, Tuhan Yesus memberkati. ????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version