Home BERITA Di Shantou – Tiongkok, Semua Serba Seafood Enak di Meja Makan...

Di Shantou – Tiongkok, Semua Serba Seafood Enak di Meja Makan (3)

0
Ilustrasi: Makanan enak serba menu seafood di Shantou, China. (Mathias Hariyadi)

BERBAHAGIALAH penduduk kota Shantou atau Shantaw di kawasan kota pelabuhan yang langsung berhadapan dengan Laut China Selatan yang maha luas. Bersenang-senanglah para wisatawan yang mengunjungi kota industri di kawasan perdagangan bebas ini, karena Shantou menawarkan menu masakan enak serba  di meja makan.

Baca juga: Jalur Mulus dari Shantou ke Hulian, Sukacita Bertemu Sanak Keluarga dari Moyang yang Sama…

Sepanjang tiga hari berada di Shantou dan berjumpa dengan sejumlah keluarga lokal bermarga The, kami bertiga (satu aseli berasal dari Pontianak, satu dari Johor Baru – Malaysia, dan satunya dari Jateng) selalu dijamu makan enak serba seafood di banyak resto di kota industri namun tak ada kepulan asap tebal dari cerobong pabrik. Menu yang tersaji di meja pun sangat beragam, mulai dari kepiting rebus saus tiram, udang rebus bumbu sambel celup, kerang, teripang, ikan laut dimasak enak yang rasa-rasanya mirip menu masakan ikan jelawat khas Pontianak, belut ukuran besar, dan masih banyak lagi.

Delapan kali

Semua tersaji dengan sangat melimpah, bahkan cenderung berlebihan untuk ukuran menu makanan orang Indonesia.

Kalau saya hitung, semua menu masakan khas serba seafood itu selalu  tersaji sedikitnya delapan kali di meja makan. Datang silih berganti tanpa henti. Belum selesai makan kepiting rebus saus tiram, sudah datang kerang dan udang serba besar dan enak. Segar lagi. Ikan pun dimasak dengan bahan baku ikan segar; sebagian hasil tangkapan laut dan lainnya produk ikan air tawar.

“Angka delapan itu simbol baik. Jadinya menunya selalu terjadi pada hitungan angka delapan,” tutur teman saya dari Johor Bahru, tamu istimewa di keluarga bermarga The di Shantou ini.

Delapan kali menu hidangan itu paket paling ‘kecil’ atau sedikit. Selama tiga hari di Shantou, paket menu makanan yang kami santap bisa lebih dari delapan kali. Kadang bisa sampai 9-10 kali menu hidangan.

Arak putih dengan kandungan alkohol 40% yang biasa diminum orang ketika makan bersama. (Mathias Haryadi)

Tentu, selain makan serba seafood yang bercitarasa itu, masih ada menu beverage lain yang tidak pernah saya sentuh alias minum: alkohol. Jenisnya pun bermacam-macam: Vodka, Martell, arak putih khas Cina yang bikin tenggorokan serasa langsung ‘terbakar’ dan ujung hidung seperti kemasukan udara panas. Yang lebih berkadar ringan adalah le cidre –semacam ‘anggur’ dari perasan apel, red wine, dan soft drink.

Apakah model menu makanan serba seafood enak dan aneka minuman dari kelas mahal sampai yang biasa ini hanya terjadi pada ‘kami’: forum acara reuni keluarga? Tidak. Di setiap resto yang kami kunjungi untuk makan siang dan malam, saya melihat beberapa keluarga lokal juga menikmati menu yang sama. Bahkan sebuah keluarga kecil sampai membawa botol alkohol XO ukuran besar sebagai beverage-nya.

Menu enak serba seafood di rumah. (Mathias Hariyadi)

Rezeki Laut China Selatan

Itulah enaknya kota Shantou atau Shantaw ketika Laut China Selatan yang maha luas itu memberi rezeki berlimpah berupa makanan serba hasil laut kepada penduduknya. Beberapa kota terdekat –misalnya Hulian—yang kami kunjungi sebelumnya juga menikmati hasil laut, namun porsi aneka jenisnya tidak semelimpah di Shantou karena di kota industri ini semua hasil laut dengan gampang tersaji di meja makan setiap hari.

Benar-benar hociak –sebutan bahasa lokal Tiocu untuk menu masakan yang enak dan mirasa.

Hasil alam dari Laut China Selatan di sebuah resto pinggir jalan utama di Shantou, Tiongkok (Mathias Hariyadi)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version