Bacaan 1: Ibr 2:5-12
Injil: Mrk 1:21b-28
Apa yang dipikirkan saat melihat sosok selebriti papan atas? Biasanya ada kehidupan mewah, ada jarak dengan orang-orang biasa, bahkan ada yang sombong dan sebagainya.
Chow Yun Fat adalah sosok selebriti yang berbeda.
Dia adalah selebriti papan atas namun realita kehidupan yang dijalaninya sungguh bagai bumi dan langit. Suka makan di kedai-kedai sederhana, naik transportasi umum dan sebulan hanya menggunakan uang sekitar (setara) Rp. 6,900,000.- padahal kekayaannya mencapai S$ 982juta.
Saat makan di kedai, ia juga mau diajak foto selfie.
Ketika Imlek, tak segan membagi angpao kepada para pelayan kedai sekitar hampir dua ratus ribuan rupiah per orang. Jumlah yang lumayan bagi mereka.
Chow di dunia nyata mau merasakan kehidupan orang-orang disekitarnya bukan kehidupan maya seperti yang dilakoninya dalam film dan ia juga tidak ingin membuat jarak.
Tuhan Yesus, kita imani sebagai Allah yang pernah menjadi Manusia seutuhnya.
Dalam waktu yang terbilang singkat, Ia ikut merasakan penderitaan manusia. Ia menjalani kehidupan manusia seperti makan, minum, menangis, tertawa, mengalami pencobaan bahkan kematian.
“Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.”
Maka Tuhan Yesus tak pernah malu menyebut kita sebagai saudara-Nya, sebab Yesus dan para pengikut-Nya sama-sama berasal dari “Satu”.
“Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,”
Seperti saat Ia memberitakan (mengajar) nama-Nya di depan orang-orang Yahudi di Kapernaum. Mereka semua takjub dan kagum dengan cara-Nya mengajar yang penuh kuasa ilahi sehingga roh jahat pun takluk pada-Nya.
“Apa ini? Suatu ajaran baru? Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”
Namun sayang, orang-orang Yahudi itu hanya sebatas kagum dan takjub saja. Mereka tetap tidak mampu memahami kehadiran Allah yang berinkarnasi menjadi Manusia berbeda dengan roh jahat yang justru paham siapa Dia.
“…Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” kata roh jahat.
Pesan hari ini
Yesus sungguh Allah sungguh Manusia, Dia pernah menjadi sama seperti kita meski hanya dalam waktu yang singkat saja.
“Hal-hal kecil yang kamu lakukan bisa sangat berarti bagi orang lain.”