SELAMA Masa Adven, Gereja mengajak umat untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus, baik dalam kelahiran-Nya, kehadiran-Nya setiap saat maupun pada kedatangan-Nya untuk kedua kalinya.
Mengapa orang menantikan Dia? Siapakah Dia ini?
Bacaan-bacaan pada hari ini memberikan jawabannya. “Sesungguhnya, inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya.” (Yesaya 25:9). Yang dilakukan-Nya tampak dalam Kitab Yesaya 25:6-9.
Maxmur 23 menggarisbawahi tindakan Tuhan. Bagaikan gembala Dia memberikan yang terbaik kepada domba-domba-Nya. Tuhan melindungi dan menjaga umat-Nya.
Dalam diri Yesus, Tuhan yang menjaga, menyembuhkan, memberi makan, dan menyelamatkan itu tampak (Matius 15:29-37). Pertama, Dia menyembuhkan orang yang lumpuh, timpang, buta, dan lain-lain (Matius 15:30). Kedua, Dia menunjukkan belas kasihan kepada orang banyak dan tidak tega mereka pingsan karena kelaparan (Matius 15:32).
Belas kasih itu mewujud nyata dalam tindakan-Nya memberi mereka makan dengan menggandakan tujuh roti dan beberapa ikan (Matius 15:34.36-37). Dia memberikan secara berlimpah-limpah (Matius 15:37). Belas kasihan Tuhan tidak terbatas, baik dalam jumlah maupun waktu.
Kita menyambut Tuhan yang memulihkan manusia dan memberikan yang manusia perlukan. Itu kita lakukan dalam doa (ibadat) dan karya sehari-hari. Dia yang kita sambut mengajak kita melakukan yang sama.
Bukankah dunia yang sedang mengalami perpecahan perlu dipulihkan? Bukankah kelaparan di pelbagai belahan dunia memanggil kita untuk peduli dan berbagi seperti Yesus?
Kita sedang menyambut Yesus yang mengajak kita bersama-Nya memulihkan dan menyelamatkan dunia.
Rabu, 6 Desember 2023
Alherwanta O.Carm.
