Bacaan 1: Dan 3:25. 34-43
Injil: Mat 18:21-35
Pernahkah kamu menghitung berapa kali berbuat dosa? Atau pertanyaannya dibalik, pernahkah satu hari saja kamu tidak berbuat dosa? Berani mengatakannya? Atau lebih dalam lagi pertanyaannya, dalam satu hari berapa kali kamu berbuat dosa?
Saya rasa tidak ada yang berani mengatakan bahwa dalam satu hari tidak berbuat dosa.
Anggap saja satu hari satu kali berbuat dosa (kenyataannya pasti lebih), maka dalam setahun kamu telah berbuat dosa sebanyak 365 kali. Jika dikalikan umurmu maka bisa kamu hitung sendiri jumlah dosamu.
Itulah hutangmu pada Tuhan.
Jika seperti itu, bagaimana bisa berharap mau masuk surga?
Dalam perikop hari ini, Tuhan Yesus membuat perumpamaan seseorang yang berhutang,
• 10,000 Talenta dan
• Seorang yang lainnya 100 Dinar.
Satu Talenta sama dengan 6,000 Dinar, jadi 10,000 Talenta setara 60,000,000 Dinar. Jika satu Dinar adalah upah sehari dengan asumsi UMR Jakarta 2024 adalah Rp 5,000,000.- maka setara Rp 10 Trilliun.
Sedangkan 100 Dinar, setara Rp 16,666,666 saja.
Sungguh timpang perbedaan hutangnya. Namun demikian, Raja yang merepresentasikan Allah sendiri mau menghapuskan hutang banyak orang tersebut. Dengan harapan orang itupun mau berbuat serupa, namun kenyataannya tidak bisa.
Hutangmu pada Tuhan yang tidak bisa dihitung itu sudah dihapuskan oleh penebusan Tuhan Yesus Kristus lewat kematian-Nya di kayu salib. Maka Dia pun berharap kamu mau mengampuni kesalahan sesamamu yang barangkali masih bisa diingat dan dihitung.
“Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Demikian perintah-Nya kepada para pengikut-Nya.
Karena kesalahan dan dosa Bangsa Israel serta Yehuda berpaling dari Allah, mereka dihukum dalam pembuangan di Babel. Diantaranya terdapat Daniel (Beltsazar), Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh), dan Azarya (Abednego).
Azarya mewakili teman-temannya berdoa memohon pada Allah agar mengampuni umat-Nya Israel dan Yehuda. Memohon pembaharuan hidup dari berpaling kepada-Nya berbalik mencari wajah Allah dalam pertobatan, memohon pengampunan dan berdamai dengan-Nya.
Pesan hari ini
Tuhan telah menebus hutangmu yang jumlahnya tak terbayarkan manusia dengan darah-Nya yang sangat mahal di kayu salib.
Ia melakukannya untukmu, supaya kamu pun mampu melakukan hal yang sama.
“Pengampunan tidak mengubah masa lalu, tetapi memperbesar masa depanmu.”