SEORANG karyawati berusia 31 tahun nyaris diperkosa dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (23/7), pukul 22.45 WIB. Selain hendak diperkosa, karyawati ini juga dirampok. Pelaku mengambil HP miliknya. 5 Pelaku berusaha merampas tas milik korban. Karyawati ini pun berteriak.
Teriakannya didengar oleh seorang anggota Kopassus, Serda TNI Nicolas Sandi Harewan yang kebetulan sedang mengendari motor bersama pacarnya. Serda Nicolas lantas mengikuti laju angkot tersebut. Singkat cerita Serda Nicolas berjuang menolong karyawati malang tersebut. Hingga akhirnya menangkap seorang pelaku berinisial AA.
Sementara 4 rekan AA melompat dari angkot dan melarikan diri. AA dan angkot tersebut diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial AA itu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Dua Pelaku lainnya ditangkap di Cirebon, Jawa Barat. Dengan demikian masih ada 2 pelaku yang dicari.
Sebuah tindakan kecil kepedulian yang menyelamatkan yang makin langka di kehidupan kita sehari-hari telah dilakukan oleh seorang Nicolas.
Sebenarnya tindakannya adalah tindakan kecil atau sepele, karena sebagai seorang anggota Koppasus yang sangat terlatih untuk perang, menghadapi para penjahat di angkot seharusnya bukanlah masalah besar. Tetapi yang menjadi penting dalam peristiwa tersebut adalah kemauannya untuk peduli dan pada saat yang tepat berbuat nyata menyelamatkan sesama yang membutuhkan pertolongan saat itu.
Bukan Tidak Mampu, Tetapi Tidak Mau Peduli
Kadang-kadang mendadak kita menjadi merasa tidak memiliki kemampuan ketika disodori sebuah situasi dan pilihan untuk melakukan sesuatu. Sering ada seribu satu alasan pembenar diri kita untuk tidak melakukan sesuatu itu.
Ketika kita harus memberikan sumbangan, mendadak kita merasa tidak punya cukup uang untuk membantu. Seolah kita jadi lupa pada cerita orang miskin yang menyumbang dari kekurangannya.
Ketika harus memberikan bantuan tenaga untuk orang lain yang saat itu membutuhkan tenaga, kita merasa itu bukan tanggungjawab kita. Lebih sering kita menunggu orang lain melakukan lebih dulu, sehingga tidak perlu melakuan tindakan itu. Atau kita takut terlibat menjadi saksi, tidak mau perjalanan kita terganggu dan sebagainya.
Sejatinya kepedulian adalah bukan bicara soal tindakan besar di luar kemampuan kita. Kepedulian adalah gerakan hati yang karena cinta terhadap sesama mengejawantah dalam tindakan-tindakan spontan yang mempunyai arti dan menyelamatkan sesama.
Masalahnya bukan pada kemampuan, tetapi pada kemauan kita untuk memberi hati dan untuk peduli. Manusia modern saat ini semakin banyak mendapatkan alasan pembenar untuk tidak peduli. Manusia modern saat ini telah meletakkan ukuran keberhasilan hidup yang berorientasi pada harta dunia.
Manusia modern telah terjebak pada ukuran modernitas yang diciptakannya sendiri. Sebuah ironi kehidupan modern saat ini. Kemajuan ini justru menjauhkan manusia pada tujuan hidup yang lebih hakiki.
Maka ketika ada sebuah tindakan kecil seperti yang dilakukan Serda Nicolas, kita kembali diingatkan dan diberi petunjuk serta harapan bahwa tidak semua manusia zaman ini mati hatinya, tak peduli sesamanya.
Kita yakin masih banyak yang punya hati dan mau peduli untuk sesamanya. Terima kasih Serda Nicolas, sebenarnya kau telah memiliki hati seorang Jendral dalam tindakan kecilmu yang menyelamatkan itu.
Kemarin Nicolas diberikan penghargaan khusus berupa kenaikan pangkat istimewa satu tingkat, dari SERDA menjadi SERTU, tetapi HATI NICOLAS tetap berpangkat JENDRAL….
KITA SEMUA BISA MEMBANTU
Kita semua bisa membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Permasalahannya bahwa tidak setiap orang mau membantu.Rasa peduli, mau membantu itu membutuhkan semangat berkorban.Membantu itu perbuatan kerahiman atau kasih. Sr. Faustina mengajarkan kepada kita, bahwa kita dapat melakukan perbuatan kerahiman dalam salah satu atau lebih bentuk, yaitu : bertindak, berkata-kata, atau berdoa.Sertu Nicolas membantu dengan cara bertindak. Sr. Teresa menyuapi anak yang kelaparan juga bentuk aksi.Para dermawan melakukan aksi menyumbang sebagian harta dan uangnya kepada yang membutuhkan. Kita juga dapat berkata-kata untuk membantu orang lain seperti memberitahu, mengingatkan, membimbing, mengarahkan seperti yang dilakukan konselor, pembimbing, orangtua dll supaya orang mengalami pencerahan, dan sadar.Kalau tidak bisa bertindak ataupun berkata-kata, kita dapat melakukan perbuatan kerahiman atau kasih dengan berdoa. Biar Tuhan yang menyelesaikan masalah. Tuhan berkenan mengirim orang-orang yang dapat bertindak atau berkata-kata bijak.Selamat dan terima kasih Sertu Nico.Engkau menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mau peduli. Gbu