Home BERITA Dipandang Sebelah Mata

Dipandang Sebelah Mata

0
Ilustrasi - Dipandang sebelah mata. (Ist)

Bacaan 1: 2Raj 5:1-15a
Injil: Luk 4:24-30

DALAM hidup, seseorang tidak bisa memaksakan orang lain untuk selalu menyukainya serta menghargainya. Selalu saja ada orang yang merendahkan orang lain.

Dipandang sebelah mata memang menyakitkan.

Di tahun 2002, tidak ada yang memandang Korea Selatan sebagai kekuatan sepakbola yang menakutkan di Asia. Orang lebih memandang Jepang atau Arab Saudi.

Orang memandang Korea Selatan sebagai “new kids on the block” dalam sepakbola Asia.

Namun siapa sangka, Korea Selatan mampu melaju hingga semifinal dengan menyingkirkan raksasa sepakbola Eropa seperti Portugal, Polandia, Italia dan Spanyol saat di delapan besar.

Korea Selatan baru bisa dihentikan di semifinal oleh Jerman.

Banyak orang masih tidak mau menghargai capaian Korea Selatan tersebut dan menganggap mereka menang karena dibantu wasit.

Nabi Elisa dan Tuhan Yesus adalah dua tokoh besar yang tidak dihargai oleh orang di daerahnya sendiri, pada zamannya.

Banyak orang Israel mengabaikan Elisa dan justru Naaman, seorang panglima Kerajaan Aram, bangsa asing yang dianggap kafir merasakan kuasa ilahinya. Naaman disembuhkan dan ditahirkan dari penyakitnya.

Tuhan Yesus banyak mengerjakan mukjizat di tanah Yahudi namun justru di kampung-Nya sendiri, yaitu Nazareth Ia dipandang sebelah mata.

Orang-orang di Nazareth merasa sangat paham siapa Yesus, Anak seorang tukang kayu yaitu Yusuf. Orang miskin di Nazareth, sehingga dipandang tak pantas punya kuasa ilahi apalagi disebut sebagai Mesias.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”

Demikian sindir Tuhan Yesus kepada orang-orang di Nazareth.

Tuhan pun tidak mengerjakan mukjizat disitu.

Pesan hari ini

Memandang sebelah mata orang lain bisa mengakibatkan kehilangan kesempatan menerima kasih karunia-Nya.

Sama seperti yang terjadi pada orang-orang Nazareth di zaman Yesus serta Israel di zaman Elisa.

Menghina sesama manusia sama saja menghina Sang Penciptanya.

“Jika memandang kehidupan hanya hitam putih, maka akan buta warna. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version