Home BERITA Dipercaya karena Perbuatannya

Dipercaya karena Perbuatannya

0
Ilustrasi - Konsekuen dan berintegritas. (Ist)

Minggu, 30.Januari 2022

  • Yer. 1:4-5.17-19.
  • Mzm: 71:1-2.3-4a.5-6ab.17
  • 1Kor. 12:31-13:13.
  • Luk. 4:21-30

KITA gampang percaya dengan orang yang bisa menunjukkan kesesuaian antara apa yang dikatakan dan apa yang dikerjakan.

Baik dalam artian positif maupun negatif.

Orang yang omong besar tetapi tidak pernah mewujudkan omongannya, kita catat sebagai mitro, tukang omong, asbun.

Orang seperti ini menjadikan omongannya sebagai pekerjaanya. Dia cukup puas dan sudah merasa bekerja, setelah memberi menyampaikan apa yang ingin dia omongkan.

Dia bisa membicarakan banyak hal dengan semangat dan berapi-api, tetapi giliran harus bekerja mewujudkan omongannya dia sembunyi atau bahkan lari.

“Tidak usah sakit hati kalau mendengar omongan bapak itu,” kata seorang bapak.

“Memang dia pandai mengkritik dan bicara besar, namun tidak ada hal yang dilakukan,” lanjutnya.

“Dia selalu merasa paling berjasa untuk paroki ini, tetapi jika kita mendengarkan kesaksian umat yang lain, dia adalah provokator dan pembawa konflik di tempat ini,” ujarnya.

“Hanya karena dia pandai omong; lalu juga pandai memanfaatkan orang lain, maka selalu muncul dan berusaha mendapatkan panggung untuk menunjukkan eksitensinya,” lanjutnya lagi

“Setiap ada orang baru di sini, selalu dipepet lalu dijadikan bamper untuk aksinya,” kisahnya.

“Namun sekarang, semua orang sudah tahu dan tidak percaya lagi. Omongannya tidak dipercaya lagi, bahkan panggung untuknya mulai dipersempit,” ujarnya lagi.

“Orang dipercaya bukan karena omongannya, melainkan karena perbuatannya,” katanya dengan mantap.

Dalam.bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”

Yesus malakukan apa yang dikatakan, hingga ketika nas Nabi Yesaya dibacakan semuanya tergenapi oleh diri-Nya

Dia telah membuktikan apa yang Dia bicarakan.

Untuk itu, banyak orang bisa memberi kesaksian apa yang Dia lakukan.

Namun orang Nazaret menolak Yesus bukan apa yang dikatakan maupun yang dilakukan melainkan karena latar belakang Yesus, karena asal muasalnya.

Karena mereka telah melihat Yesus yang bertumbuh dari sejak kecil sampai menjadi seorang laki-laki dewasa.

Mereka tahu tetapi belum sungguh-sungguh mengenal diri Yesus yang sebenarnya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku melakukan apa yang aku katakan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version