PADA kesempatan bicara secara publik di hadapan para pemimpin media massa Katolik, wartawan dan utusan penerbitan Katolik, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Suparman berkisah tentang amanat yang dia terima dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya diperintahkan oleh Bapak Menag Gus Yaqut untuk fokus kerja meningkatkan derajad mutu lembaga pendidikan agama Katolik,” tutur Suparman.
Dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan agama dari non Katolik di lingkungan Kemenag RI, Dirjen Bimas Katolik Suparman mengakui bahwa “Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi kita jauh ketinggalan. Untuk mengejar ketertinggalan itulah, sebagai Dirjen Bimas Katolik yang baru per tanggal 4 Desember 2023 saya diperintahkan oleh Bapak Menteri Agama RI agar segera mengejar ketertinggalan itu.”
Paparan itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Katolik Suparman pada kesempatan gelaran pembukaan lokakarya Program Moderasi Beragama di Jakarta, Selasa malam 5 Desember 2023.
Butuh waktu tapi harus dikerjakan dengan serius
Memang butuh waktu untuk mampu menjadikan Direktorat Jenderal Bimas Katolik lebih progresif dan aktif untuk memberdayakan lembaga-lembaga pendidikan agama Katolik tersebut.
Tapi hal itu sangat penting, demikian kata Suparman di hadapan para wartawan Katolik, karena dari lembaga pendidikan agama Katolik tulah guru-guru pendidikan agama Katolik dilahirkan, dibentuk, dan mendapatkan asupan pengetahuannya dan sumber energi pembinaan dirinya. (Berlanjut)
Baca juga: Dirjen Bimas Katolik Suparman: Perbaiki Mutu Pendidikan (2)
