Disembuhkan untuk Melayani

0
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus by Rembrandt Harmenszoon van Rijn, 1609–1669

BACAAN hari Minggu Biasa V Tahun B (Ayub 7:1-4.6-7; 1 Korintus 9:16-19.22-23; Markus 1:29-39) menyampaikan pesan penting yang perlu direnungkan. Pertama, orang bisa membaca perbedaan nuansa bacaan pertama dari bacaan injil. Kedua, makna peristiwa penyembuhan dalam injil Markus.

Kitab Ayub mewakili pandangan yang negatif tentang kehidupan ini. “Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-malam penuh kesusahan.” (Ayub 7:1-3).

Sedangkan Injil Markus berbicara tentang Yesus yang keluar dari rumah ibadah dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan (Markus 1:34). Bersama murid-murid-Nya, Dia pergi ke banyak tempat, memberitakan injil (Markus 1:38).

Salah satu yang Tuhan Yesus sembuhkan adalah ibu mertua Simon (Markus 1:31). Setelah sembuh, wanita itu bangkit dari tempatnya berbaring dan melayani Yesus dan murid-murid-Nya (Markus 1:31).

Tentang penyembuhan ini ada yang menarik direnungkan. Yesus menyembuhkan seorang wanita. Ini melambangkan penyembuhan terhadap komunitas Kristen (Gereja). Selanjutnya, wanita yang disembuhkan itu melayani.

Gereja yang sakit juga perlu disembuhkan. Penyakit rohani yang terbesar adalah dosa. Bukankah Gereja memang terdiri dari orang-orang suci dan sekaligus pendosa? Gereja diwarnai dengan perpecahan yang merupakan skandal melawan ajaran kasih dan persatuan dari Yesus.

Seperti ibu mertua Simon yang setelah disembuhkan kemudian melayani, demikian pula Gereja perlu disembuhkan supaya dapat melayani. Bukankah penyakit membatasi atau menghambat kebebasan seseorang?

Santo Paulus menjadi contoh konkret atas sikap itu. Setelah mengalami kuasa Yesus dan dibebaskan dari kejahatannya, dia menjadi pewarta injil yang luar biasa. Bahkan dia melayani injil sampai mati sebagai martir.

Minggu, 4 Februari 2024
Albherwanta O.Carm

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version