Home BERITA Ditegur Kok Marah?

Ditegur Kok Marah?

0
Ilustrasi - Ditegur dan kemudian marah. (Ist)

Bacaan 1: Am 7:10-17
Injil: Mat 9:1-8

SUATU ketika mengantri untuk membayar di sebuah “mini market”, ada sekitar lima orang antrian. Tiba-tiba ada seseorang datang dan langsung nyelonong di depan kasir.

Tentulah orang tersebut kena teguran kami yang sedang mengantri.

Bukannya minta maaf malah marah. Aneh.

Fenomena seperti ini tentu sering terlihat dalam kehidupan keseharian. Sudah salah, diingatkan bukannya sadar; malah lebih galak.

Setiap teguran pasti ada hikmahnya. Jangan hanya mau mendengar yang manis-manis saja. Namun dengarlah juga hal-hal yang tidak mengenakkan.

Teguran kadang penting sebagai suatu koreksi bahwa apa yang dilakukan adalah salah dan harus dibenahi.

Sebuah teguran kadang juga menandakan adanya cinta.

Dalam Kerajaan Israel waktu itu banyak “nabi professional”, yaitu menjadi nabi untuk mencari uang atau penghasilan alias nabi palsu. Salah satunya adalah imam Amazia.

Kerjanya memberikan “nubuat-nubuat” yang menyenangkan hati Raja Yerobeam atau dalam istilah zaman ini, “Asal Bapak Senang (ABS).”

Maka saat Nabi Amos bernubuat tentang kehancuran Israel yang akan menjadi bangsa buangan, Imam Amazia sangat tidak senang. Dia marah kepada Amos dan mengusirnya dari Israel.

“Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!

Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.”

Padahal Amos menyampaikan nubuat yang diperintahkan oleh Allah, agar bangsa itu menyesali perbuatan jahatnya menyelingkuhi Allah.

Namun bukannya bertobat malah marah.

Yesus juga menegur para Ahli Taurat yang berpikiran jahat terhadap perbuatan kasih Tuhan Yesus saat menyembuhkan seorang lumpuh.

“Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?”

Bukannya mendukung perbuatan kasih-Nya namun malah menganggap Yesus menghujat Allah.

Pesan hari ini

Teguran kadang memiliki makna cinta dan menjadikan lebih dewasa.

Allah menunjukkan cinta-Nya lewat nubuat-nubuat yang disampaikan para nabi, agar manusia menyesali kesalahan dan bertobat.

“Teguran yang paling menyakitkan bisa jadi adalah teguran yang paling kita butuhkan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version