Doa itu Bahasa Iman

0

Yun 4:1-11; Luk 11:1-4. Bapa, dikuduskanlah nama-Mu.

Ada titik tertentu dalam kehidupan ini, yakni orang merasa terbatas. Itulah situasi batas kehidupan, misalnya sakit, penderitaan atau menjadi tua. Situasi itu membawa orang kepada suatu kenyataan bahwa ada yang tidak terbatas.

Hal itu hanya ada pada Tuhan sendiri. Doa adalah bahasa iman bahwa dalam situasi yang serba terbatas, ada hal yang tidak terbatas. Tuhan, Bapa yang baik, akan menganugerahkannya bagi kita.

Semua orang Katolik pasti hafal doa Bapa Kami. Itu doa pertama yang kita pelajari. Kita mengucapkannya puluhan, bahkan ratusan dan ribuan kali. Kita bangga bahwa Yesus sendiri yang mengajarkan doa itu kepada kita.

Padahal Yesus tidak memaksudkannya sebagai rumusan untuk diucapkan oleh bibir terus menerus. Yesus memberi kita pokok-pokok doa untuk kita kembangkan dan kita hayati.

Pertama, Allah adalah Bapa. Kita anak-anak-Nya yang datang kepada-Nya dengan kesederhanaan dan ketulusan anak. Nama Bapa itu kudus. Kita menguduskan nama Bapa dengan mengucapkannya penuh hormat dan hidup kudus seperti layak bagi anak-anak-Nya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version