Home BERITA Doa Sang Guru

Doa Sang Guru

0
Ilustrasi - Berdoa

Puncta 24.07.22
Minggu biasa XVII
Lukas 11:1-13

Abimanyu bersama para panakawan sowan menghadap ke Padepokan Saptaarga tempat Begawan Abiyasa. Dia minta petunjuk, nasehat dan doa kepada begawan yang bijaksana.

Biasanya jika sedang menghadapi suatu masalah besar, para muda taruna datang kepada seorang bijak, resi atau pandita suci untuk minta doa sebagai pegangan hidup.

Rumusan doa itu seperti sebuah jimat atau mantra sakti yang dapat menjadi kekuatan dalam segala situasi.

Setelah mendapat wejangan atau petunjuk dan dibekali doa suci, Abimanyu pamit melaksanakan darmanya sebagai ksatria.

Para murid datang kepada Yesus untuk diajari sebuah doa. Hal yang lazim dilakukan oleh guru-guru rohani pada masa itu.

Murid-murid Yohanes juga punya habitus doa yang diajarkan oleh Sang Guru.

Karena Yesus sendiri sering berdoa, para murid minta agar diajari doa-Nya sebagaimana murid-murid di Padepokan Yohanes.

Yesus memberi rumusan doa sederhana dan padat isinya yakni Doa Bapa Kami.

Dalam doa itu Yesus memasukkan kita dalam relasi-Nya dengan Bapa. Kita boleh menyebut Bapa-Nya juga sebagai Bapa kita.

Sebagaimana sabdaNya kepada Maria Magdalena, “Aku belum pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, Allah-Ku dan Allahmu.”

Bagi Yesus, Allah adalah Bapa yang baik. Dia tidak akan memberi ular kepada yang minta roti. Dia akan memberi apa yang kita minta.

Kita diminta untuk datang meminta, berdoa tiada henti, pasti Bapa akan memberikan permohonan kita.

Oleh karena itu kita tidak usah sungkan-sungkan mengetuk pintu Allah kapan saja.

“Gusti mboten sare” ( Tuhan tidak pernah tidur).

Sebagaimana Yesus mudah berbelas kasihan, begitu pula Allah akan mengasihani kita.

Malam-malam masih mengembara,
Keliling kota naik sepeda.
Jangan lupa selalu berdoa,
Tuhan akan buka pintu-Nya.

Karangpandan, weekend ME Joglolang…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version