Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Doa tanpa Usaha adalah Bohong

Doa tanpa Usaha adalah Bohong

0
Berdoa sebelum makan, by Vincent van Gogh, dilukis pada 1882

Selasa, 10 September 2024

1Kor 6:1-11;
Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b;
Luk 6:12-19.

ORANG bijak mengatakan usaha tanpa doa adalah sombong dan doa tanpa usaha adalah bohong. Ya, ungkapan tersebut banyak kita dengar di sekitar kita. Keduanya saling melengkapi agar terpenuhinya harapan diri.

Doa merupakan permohonan, pengharapan seorang hamba pada Tuhannya.

Doa juga dapat diibaratkan sebuah senjata, obat dan juga pintu segala kebaikan. Namun, jika kita hanya berdoa tanpa berusaha adalah kebodohan dan kesia-siaan.

Sejatinya setiap kita telah mendapatkan teladan serta pengertian betapa pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Yesus memberi teladan berdoa semalam-malaman sebelum memilih para murid.

“Saya sudah pergi novena dan ziarah ke berbagai Gua Maria, namun tetap saja saya masih sakit,” kata seorang bapak.

“Iya kamu rajin berdoa, namun cara hidupmu tidak berubah. Pola makan tidak bisa dikendalikan dan kebiasaan begadang serta merokok masih terus berlanjut. Bagaimana bisa sehat dengan pola hidup seperti itu?

Doa di mana pun tidak akan mengubah dirimu, kalau kamu sendiri tidak mau berubah. Malah sikapmu itu merupakan kesombongan dan mencobai Tuhan. Doa tanpa usaha adalah sebuah kebohongan,” cetus isterinya sewot.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Pada waktu itu, pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.”

Yesus menghabiskan malam untuk berdoa sebelum memilih kedua belas rasul-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa doa adalah landasan utama dalam setiap keputusan penting dalam hidup kita.

Doa bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi merupakan komunikasi mendalam dengan Tuhan untuk mendapatkan petunjuk dan kekuatan.

Dalam setiap keputusan penting, termasuk dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari, kita diingatkan untuk mengutamakan doa. Ini membantu kita mendengar suara Tuhan dan mengarahkan langkah kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Yesus menunjukkan bahwa kuasa Allah yang Dia terima dalam doa telah mengarahkan pelayanan-Nya. Banyak orang yang disembuhkan dan dipulihkan, yang menggarisbawahi bahwa pelayanan Kristus adalah pelayanan yang penuh kuasa dan kasih.

Kita juga dipanggil untuk melayani dengan kuasa dan kasih Kristus. Kita diundang untuk menjadi saluran berkat dan kuasa Tuhan bagi mereka yang membutuhkan. Dan untuk menemukan kuasa itu, tidak ada jalan lain kecuali selalu menjumpai dan mendengarkan suara Tuhan dalam doa-doa kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mempunyai relasi yang dalam dengan Tuhan dalam doa?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version