Bacaan 1: Keb 2:12. 17-20
Bacaan 2: Yak 3:16 – 4:3
Injil: Mrk 9:30 – 37
DOA adalah sebuah kekuatan dahsyat bagi segenap umat Kristiani. Karena doa adalah wahana komunikasi kita dengan Tuhan.
Namun dalam berbicara kepada Tuhan, tentu ada etikanya.
Misal, tidak memaksakan kehendak diri, memerintah Tuhan dan sebagainya.
Hari ini, kita mendapat pelajaran dari Santo Yakobus: bagaimana sebuah doa yang salah malah berakibat fatal. Doa tidak akan memberi apa-apa, karena doa yang dimohon adalah untuk sebuah kejahatan, yaitu hawa nafsu.
Hawa nafsu, iri hati, egois (sombong) termasuk dalam tujuh dosa pokok. Maka, semua itu hanya berbuah kekacauan, sengketa, pertengkaran serta perbuatan jahat.
Sebaliknya doa yang benar, akan memberi kedamaian serta berbuah sesuatu yang baik.
Hal ini sejalan dengan kisah dalam Kitab Kebijaksanaan hari ini.
Orang fasik iri hati dan membenci orang baik, karena akan menjadi batu sandungan baginya. Dalam pikirannya, timbul kejahatan yang sangat mengerikan.
Untuk itu, Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya kepada para murid mengingatkan. Pengikut Kristus harus bisa menjadi panutan. Dengan menjadi teladan serta mau melayani siapa saja.
Dengan menggunakan filosofi seorang “Sontoloyo” yaitu penggembala bebek, maka untuk menjadi panutan tidak harus berada di depan.
Seorang “Sontoloyo” selalu berada di belakang barisan bebek, karena ia bertanggungjawab terhadap bebek-bebek yang berada di barisan belakang.
Ada kemungkinan bebek-bebek di bagian belakang terpisah dari barisan atau bahkan diterkam ular.
“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”
Demikian sabda-Nya kepada para murid sambil memeluk anak kecil sebagai lambang sosok lemah yang perlu perlindungan.
Hal ini diajarkan-Nya saat mereka tiba di rumah Yesus di Kapernaum sambil memberitahukan nubuat kisah sengsara-Nya.
Pesan hari ini
Doa jika didaraskan dengan benar maka akan menghasilkan buah-buah Roh yang sangat dahsyat. Sebaliknya, deretan dosa pokok hanya akan semakin menghasilkan buah dosa lainnya.
“Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”