Bacaan 1: Ezr 9:5 – 9
Injil: Luk 9:1 – 6
KADANG terasa bahwa hidup begitu sulit. Usaha kesana-kemari seolah bertemu dengan tembok dan tidak ada jalan keluar.
Jika sudah demikian, mungkin perlu mengadakan refleksi diri. Barangkali ada yang salah dalam hidup.
Kesalahan terhadap orang lain barangkali tak pernah disadari namun bisa menggangu jalan hidup yang telah disusun. Doa mereka yang kamu aniaya sangat didengar Tuhan.
Mazmur 72: 4, kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras.
Hari ini kita banyak belajar dari Kitab Ezra.
Pengakuan dosa yang tulus serta penyesalan atas apa yang selama ini telah dilakukan dan tidak berkenan di hadapan Tuhan telah memulihkan kembali kehidupan bangsa Israel di Yerusalem.
“Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.… oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini.”
Akibat dosa masif mulai dari rakyat, imam hingga pimpinan bangsa Israel, mereka diserahkan kepada bangsa-bangsa lain di pembuangan.
Namun demikian, bagi mereka yang tetap memelihara kesetiaan kepada-Nya, Tuhan tetap setia juga memperhatikan mereka.
Lewat Raja Persia, Koresh yang mengalahkan Babel, Tuhan telah membawa kembali mereka yang tetap setia kepada-Nya ke Yerusalem. Mereka akan membangun kembali kemuliaan Tuhan, yaitu Bait Allah.
Dalam pengutusan-Nya kepada para murid, Tuhan Yesus berpesan agar mereka tetap fokus.
Tidak perlu memikirkan keperluan pribadi selama dalam pengutusan karena Tuhan sendirilah yang akan menyediakan lewat orang-orang yang disinggahi mereka.
Kuasa Tuhan menyertai mereka untuk mengusir setan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pesan hari ini
Dengan menyesali dosa dan pertobatan maka Tuhan akan membuka kembali jalanmu yang telah tertutup.
Percayalah bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan kebutuhan hidupmu. Maka fokuslah pada pengutusanmu.
“Jangan takut untuk menjadi kudus. Milikilah keberanian dan kerendahan hati untuk menunjukkan kepada dunia tekad untuk menjadi kudus, karena kebebasan sejati yang penuh lahir dari kekudusan tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.