Bacaan 1: Kis 4:32-35
Bacaan 2: 1Yoh 5:1-6
Injil: Yoh 20:19-31
Dunia masih tidak ramah, penuh kebencian, kekerasan serta peperangan. Saat ini masih ada dua perang yang menyita perhatian dunia, yaitu di Ukraina serta Palestina.
Dunia juga gelisah akibat kebebasan yang membabi buta sehingga menimbulkan perpecahan dan gesekan. Dunia digital begitu mudah untuk mengekspresikan sesuatu, sehingga kadang menimbulkan dilema antara kebebasan berekspresi dan potensi konsekuensi memecah belah insan manusia.
Bacaan Minggu Paskah Kedua ini mengisahkan penampakan Tuhan Yesus di muka umum (para murid) untuk pertama kalinya. Kisah yang sungguh luar biasa karena digambarkan Tuhan Yesus mampu menembus ruang (dikatakan semua pintu terkunci).
Oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2000, Minggu Kedua Paskah dinyatakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi.
Dalam pewahyuan pribadi Santa Faustina (22 Februari 1931), Tuhan Yesus sendiri yang menginginkannya:
“Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paskah. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.”
Dalam homilinya 17 Agustus 2002, Paus mengatakan bahwa dunia membutuhkan Kerahiman-Nya karena dunia sedang menderita berkepanjangan oleh berbagai konflik. Dosa telah mencengkeram dunia sehingga menimbulkan penderitaan demi penderitaan.
Dalam injilnya, Rasul Yohanes Penginjil memberi kesaksian tentang hidup kekal yang hanya ada pada Yesus dan Kebangkitan-Nya telah membuktikan hal itu. Tuhan sendiri bersabda:
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Ia datang dengan air (melambangkan pembaptisan) dan menyelesaikan misi-Nya dengan darah (melambangkan kematian-Nya). Air dan darah menjadi tanda bahwa hidup kekal ada di dalam karya Tuhan Yesus Kristus.
Air dan darah sebagai wujud kasih serta kerahiman Ilahi dalam karya Tuhan Yesus di dunia.
Ajaran kasih tersebut diwujudkan dalam cara hidup “Gereja Perdana”. Mereka hidup sehati dan sejiwa, segala sesuatu menjadi kepunyaan bersama, saling berbagi. Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah, sambil bersaksi tentang Kebangkitan-Nya.
Maka dalam suratnya, Rasul Yohanes mengatakan bahwa setiap orang yang mengimani Kristus, lahir dari Allah karena Dia lahir daripada-Nya. Sebagai tandanya adalah, kita mengasihi anak-anak Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya.
Pesan hari ini
Kerahiman Allah telah memberikan kasih karunia hidup kekal yang diwujudkan dalam karya serta Diri Tuhan Yesus Kristus.
Jika semua perintah-Nya bisa dihidupi maka tidak akan ada lagi penderitaan.
“Jangan biarkan hatimu gelisah. Percayalah kepada-Ku.”