Duri Dalam Daging

0
Duri

Bacaan 1: Yeh. 2:2-5

Bacaan 2: 2Kor. 12:7-10

Injil: Mrk. 6:1-6

Pertandingan sepak bola piala ASEAN 2024 Usia 16 tahun antara Tim Nasional Indonesia melawan Laos berlangsung seru. Sebelum pertandingan, pelatih Laos Kanlaya Sysomvang sangat percaya diri bahkan sombong mampu menaklukkan Indonesia 5-0. Pun anak-anak U-16 Laos juga melakukan selebrasi berlebihan saat mencetak gol pertama mengungguli Indonesia.

Namun apa daya, akhirnya mereka tumbang dari Indonesia 5-1.

Pelatih Laos menyesali pernyataan sombongnya dan mengakui kehebatan Tim Nasional U-16 Indonesia.

Rasul Paulus menunjukkan ketabahan yang luar biasa dalam melaksanakan pewartaan injil:

  • Sering ditolak
  • Dianiaya
  • Disiksa
  • Dipenjara.

Bahkan Paulus juga merasa tak punya kuasa atas dirinya serta menyebut ia sebagai “tawanan Roh”.

“Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.”

Kata Paulus kepada jemaat Korintus.

Sebagai guru iman kristiani maka ada saja orang-orang yang memiliki pandangan tinggi tentang dirinya. Apalagi saat itu ia juga berhadapan dengan para pengajar Kristen palsu. Maka Rasul Paulus mengistilahkan “pemberian duri dalam daging” sebagai cara Tuhan membuatnya tetap rendah hati di hadapan-Nya.

Rasul Paulus dibuat lemah (meski sebelumnya ia adalah pribadi yang kuat) agar kuasa Tuhan menjadi kuat dalam kelemahannya dan ia selalu bergantung kepada-Nya.

“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Demikian sabda-Nya.

Nabi Yehezkiel diutus mempertobatkan kesombongan bangsa Israel yang senantiasa berlaku tegar tengkuk pada-Nya.

“Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.”

Meski bangsa itu menolak-Nya namun Allah tetap setia hadir ditengah-tengah mereka seraya mengingatkan lewat para utusan-Nya, termasuk Nabi Yehezkiel.

Demikian juga dengan Tuhan Yesus yang hadir mengajar tempat tinggal-Nya sendiri di Kapernaum namun malah ditolak orang-orang kampung-Nya karena mereka merasa tahu “kartu truf” kehidupan-Nya sebagai “Tukang Kayu”.

“Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Demikian sindir-Nya kepada mereka yang menolak-Nya.

Pesan hari ini

Jangan putus asa saat “gagal”, mungkin itu adalah “duri dalam dagingmu” agar kamu tidak sombong.

“Orang sombong merasa kebenaran hanya miliknya sehingga sulit menerima pendapat yang lain.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version