Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Elia dan Yohanes Pembaptis

Elia dan Yohanes Pembaptis

0
Nabi Elia. (Ist)

Puncta 16.12.23
Sabtu Advent II
Matius 17: 10-13

TUHAN Yesus menggambarkan Yohanes Pembaptis sebagai nabi besar seperti Elia. Nabi Elia hidup pada abad 9 SM pada zaman Raja Ahab di Israel Utara.

Ia diutus mengingatkan Israel agar percaya hanya kepada Yahwe saja. Ia menentang Raja Ahab dan Ratu Izabel yang menyembah dewa-dewi Baal.

Dengan gagah berani Elia melawan nabi-nabi Baal. Ia bertanding untuk menunjukkan kuasa Allah melawan dewa-dewi kafir di atas mesbah persembahan.

Korban bakaran Elia yang disambar oleh api dari langit. Elia menang, tetapi dia dibenci dan dikejar-kejar untuk dibunuh.

Ia bernubuat bahwa tidak akan ada hujan di Israel untuk beberapa tahun. Ia menolong janda miskin di Sarfat dengan memberikan roti untuk hidup. Setelah memilih penggantinya, Elia naik ke surga dengan kereta kuda yang berapi.

Yesus menyejajarkan Yohanes Pembaptis dengan Elia. Yohanes hidup secara asketis kuat dan matiraga. Ia tinggal di padang gurun yang gersang. Cara hidupnya dijalani dengan keras.

Yohanes mewartakan pertobatan kepada Israel agar percaya kepada Allah dan menyiapkan utusan-Nya yang akan datang.

Yohanes menentang Raja Herodes yang mengambil isteri saudaranya. Karena menentang raja, Yohanes dipenggal kepalanya.

Yesus memuji Yohanes Pempabtis sebagai nabi besar yang datang ke dunia. “Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka,” kata Yesus merujuk pada pribadi Yohanes Pembaptis.

Orang-orang yang percaya dan mengandalkan Allah, seperti Elia dan janda di Sarfat itu mengalami pertolongan dan perlindungan Allah.

Begitu juga mereka yang percaya akan pewartaan Yohanes Pembaptis juga memperoleh keselamatan dan kemuliaan.

Namun sayang, ada banyak juga yang menolak dan menentang. Nabi-nabi palsu, Raja Ahab dan Isabel mendapat hukuman Tuhan.

Yohanes Pembaptis dan Yesus juga ditolak oleh raja dan rakyatnya sendiri. Namun Yesus menegaskan, “Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

Tindakan dan pewartaan Yohanes Pembaptis diakui sebagai kebenaran. Begitu pula karya Yesus dibenarkan dengan kebangkitan-Nya. Mereka yang percaya akan memperoleh hidup kekal.

Marilah kita hidup dalam kepercayaan kepada Yesus, agar kita memperoleh keselamatan kekal. Dialah Hikmat Allah yang diutus turun ke dunia untuk menyelamatkan kita.

Pagi-pagi sarapan sepiring roti,
Ditemani sepasang telur mata sapi.
Tidak mudah hidup sebagai nabi,
Tantangan berat dan tidak disukai.

Cawas, berjuang untuk kebenaran
Rm. A. Joko Purwanto Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version