Home BERITA Emas Olimpiade Barcelona Susi Susanti untuk Indonesia Tercinta

Emas Olimpiade Barcelona Susi Susanti untuk Indonesia Tercinta

0
Emas Olimpiade Barcelona Susi Susanti untuk Indonesia Tercinta. (Ist)

Bacaan 1: Kel 1:8 – 14. 22
Injil: Mat 10:34 – 11:1

MENJADI seorang atlit kaliber dunia tentu saja tidak mudah. Ia harus fokus dan tekun berlatih setiap harinya.

Konsekuensinya adalah kehilangan masa muda dan dunia remajanya. Di saat remaja lain sedang menikmati masa-masa indah, ia malah harus terus berkutat dengan latihan-latihan.

Di Indonesia, kita banyak mengenal atlit yang berprestasi di usia muda. Di antaranya adalah Susi Susanti.

Usia 18 tahun sudah mampu merasakan gelar juara di Piala Sudirman. Di usia 21 tahun ia menjadi juara Olimpiade Barcelona. Dan usia 22 tahun menjadi Juara Dunia dan Piala Dunia.

Dalam setiap kemenangannya ia selalu mengakhiri dengan tanda salib. Sebuah pewartaan dan kesaksian tentang Kristus cara khas dari seorang Susi Susanti.

Di usia muda sudah memiliki mental baja, tidak takut dan fokus dalam setiap pertemuan dengan musuhnya.

Susi tentu saja mengorbankan masa mudanya, demi sebuah emas dalam setiap kejuaraan.

Dalam beberapa hari ini, kita membaca pengutusan Yesus kepada para murid-Nya. Banyak wejangan diberikan di antaranya,

  • Ia mengutus para murid bagaikan ke tengah-tengah serigala.
  • Mempersiapkan peperangan dengan iblis.
  • Hanya mengandalkan kepada-Nya saja.
  • Tidak perlu takut.
  • Tidak perlu memikirkan kebutuhan duniawinya. Sebab Tuhan yang akan menyediakan semuanya.
  • Tetap bertahan dalam iman kepada-Nya.

Hari ini, Tuhan Yesus menantang komitmen mereka untuk melaksanakan pengutusan tersebut. Bahwa menjadi murid-Nya dan melaksanakan pengutusan tidak bisa setengah-setengah.

Mereka harus siap melupakan keterikatan duniawinya, termasuk dengan keluarga; bahkan nyawa.

Mereka harus fokus dan mengutamakan pengutusan dari Tuhan Yesus demi meraih kehidupan kekal kelak.

Ibarat atlit memimpikan meraih emas dalam kejuaraan, harus fokus, mengutamakan latihan dan melupakan dunianya sendiri.

Barangsiapa mau mendengar dan menerima pewartaan para murid-Nya, berarti ia menerima Yesus dan Allah Bapa.

“Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Sebagai bangsa pilihan dan umat Allah, Israel dipelihara hidupnya oleh Allah.

Meski mendapat perlakuan keji dan tidak diterima oleh Bangsa Mesir, mereka bahkan berkembang semakin banyak dan menjadi bangsa yang besar.

Pesan hari ini

Sama seperti atlet yang berjuang demi sebuah emas, diperlukan komitmen tinggi untuk menjadi murid Kristus, demi meraih kehidupan kekal.

Rela melepaskan keterikatan duniawi.

“Kedamaian bukanlah ketidakhadiran masalah. Kedamaian adalah kehadiran Allah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version