Home BERITA Embun Hati – Biarkanlah Ilalang Tumbuh bersama Gandum

Embun Hati – Biarkanlah Ilalang Tumbuh bersama Gandum

0
Ilustrasi - Rerumputan berisi ilalang. (Ist)

SABDA Tuhan di atas seakan menyindir kita yang terbiasa ber-mindset ini: untuk mendapat yang positif kita mesti sikat habis hal-hal yang negatif. Padahal teori maupun pengalaman hidup kita membuktikan bahwa mindset itu mesti dikoreksi atau direvisi.

Contoh, terapi penyakit kanker dengan cara kemo mulai ditinggalkan. Sebab dengan maksud membasmi habis sel kangker dengan cara di-kemo, ternyata sekaligus merusak sel sehat yang dibutihkan tubuh untk hidup sehat.

Kini mulai dikembangkan cara pengobatan yang menguatkan sel-sel sehat agar sel kanker tak bisa tumbuh.

Upaya memberantas narkoba dengan memberi contoh-contoh konkret justru malah memberi ide untuk ikut mencobanya. Lebih baik menawarkan aneka pilihan kegiatan positif untuk orang muda, biar mereka gak punya waktu dan kesempatan untuk ikutan “menggunakan” narkoba.

Begitu pula dengan kehidupan kita.

Ketika ketemu orang yang menyebalkan spontan kita pengin menyingkirkan atau menghindar. Tapi kalo kita bisa lebih tenang menghadapinya, dan mau belajar dengan sabar dan rendah hati kita justru akan diperkaya dan belajar banyak dari kehadirannya.

Belajar memahami keunikan pribadi seseorang. Belajar merendah adalah anugerah.

Belajar menemukan pintu hatinya dll. Tuhan Yesus menggunakan Paulus, penganiaya murid–murid-Nya untuk mengembangkan Gerejanya. Anak-anak saya yang kelebihan energi (sering disebut hyperaktif) tidak saya larang atau saya tekan, tapi saya beri peran lebih, percayayai unntuk membantu saya mengerjakan ini itu.

Anak-anak demikian pasti akan menarik banyak teman untuk mengikuti aktivitasnya.

Biarlah ilalang tumbuh bersama gandum… Kita mesti hidup bersama orang-orang kreatf, aneh, ngeselin itu.

Jangan kita berupaya menyingkirkannya, melainkan, terimalah dia, rangkul dia dengan cinta, lingkupi dia dengan kasihmu, sebab orang iku pasti membawa rahmat.

Cepat atau lambat kita kan melihatnya. Bukankah terjadinya mutiara karena kerikil yang mengganggu?

Maka, pelajari keistimewaannya, gali berliannya. Jika bukan kita maui dan Tuhan memberikannya untuk kita, pasti Tuhan punya rencana buat hidup dan panggilan kita.

YR Widadaprayitna
H 230723 AA
Mat 13: 24-43

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version