BERTEMPAT di Kapel Novisiat SMFA di Jl. Danau Sentarum 75 Kota Pontianak, Pastor Paroki MRPD Pancasila Romo John Rustam Pr memimpin Perayaan Ekaristi. Misa ini diadakan dalam rangka prosesi penerimaan empat orang Postulan Kongregasi Suster Misi Fransiskan St. Antonius (SMFA) Pontianak, Kamis (7/3/19).
Prosesi penerimaan empat orang Postulan SMFA itu ditandai dengan dialog ringkas antara Pemimpin Umum Kongregasi SMFA Sr. Kristina Unau Seni SMFA dengan para Aspiran yang sebentar lagi akan resmi menjadi Postulan.
- PU Kongregasi SMFA: “Apa maksud para saudari?”
- Dijawab oleh masing-masing Aspiran dengan menyebut namanya dan mereka serentak lalu menyatakan demikian: “Mohon untuk mengikuti pendidikan suster dan mengenal lebih dekat Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius Pontianak.“
Dengan mengucapkan pernyataan itu, maka mulai hari Kamis tanggal 7 Maret 2019 kemarin, empat Aspiran itu resmi menjadi calon suster SMFA dengan status Postulan.
Berikut ini nama–nama Aspiran yang telah diterima masuk menjadi Postulan:
- Martina Hasinta, asal Punti Kayan, Paroki Santo Yohanes Maria Vianney, Entikong, Keuskupan Sanggau.
- Yohana Parida Sari, asal Semeng, Paroki Santo Yohanes Maria Vianney, Entikong, Keuskupan Sanggau.
- Eri Veronika, asal Mangat Baru, Paroki Dedai, Keuskupan Sintang.
- Yuliana, asal Serimbu, Paroki Santo Yohanes Maria Vianney, Serimbu, Keuskupan Agung Pontianak.
Pada masa pendidikan Postulat itu, ke-4 Postulan baru ini akan dibimbing dan diajak berusaha sungguh–sungguh mempersiapkan diri untuk menjadi suster biarawati SMFA.
12 Th Kongregasi SMFA Mandiri: Gadis Millenial Jadi “Suster Rakyat” Bak Durian Jatuh (2)
“Panen raya”
Masih hangat dalam ingatan, 8 Desember 2018 lalu, ada 8 orang Aspiran telah bergabung masuk menjadi Postulan SMFA. Dengan demikian kini, jumlah semua Postulan SMFA menjadi 12 orang.
Patutlah, Kongregasi SMFA sungguh bersyukur, karena kurun waktu selama empat tahun terakhir ini masih boleh dikatakan Kongregasi SMFA masih bisa menikmati suburnya panggilan hidup religius menjadi suster SMFA.
Di zaman now ini, kaum remaja puteri sungguh tidak gampang bersedia dan mau melepaskan diri dari kebiasaan selalu bercelena panjang, juga rela meninggalkan HP, dan kemudian masuk biara.
Paroki Serimbu
Sungguh luar biasa bahwa remaja puteri generasi millenial ini tetap berani bergabung masuk dalam Kongregasi SMFA. Bisa jadi, ini antaran para “Suster Rakyat” itu sering melakukan turne dari stasi ke stasi di Paroki Serimbu Keuskupan Agung Pontianak dan di stasi-stasi Paroki Entikong, Keuskupan Sanggau.
“Keberanian para suster SMFA melayani kampung–kampung di stasi-stasi pedalaman di kedua paroki, itulah awal terjadinya benih panggilan bisa tumbuh dalam diri anak–anak dan remja,” ujar Romo John Rustam Pr yang pernah menjadi Pastor Paroki Serimbu dalam homilinya.
Pemimpin Umum SMFA Sr. Kristina Unau Seni sengaja mengundang Pastor Paroki MRPD, Romo John Rustam, karena dia pernah menjadi Pastor Paroki Serimbu. Masuk akal, karena dari Paroki Serimbu ini saja sudah ada lima orang remaja puteri yang kemudian berketetapan telah masuk bergabung dengan Kongregasi SMFA. Dua Postulan lainnya juga berasal Serimbu.
Suster Rakyat “turun ke pasar”
Sejak berkarya di Paroki Serimbu dan Paroki Entikong, sudah menjadi komitmen para suster SMFA di kedua paroki itu untuk terus melakukan pelayanan terhadap umat pedalaman.
Itu menjadi wujud implementasi Kongregasi SMFA sebagai “Suster Rakyat” di mana harus selalu “turun ke pasar” untuk senantiasa mau menyapa hati dan menggarap realitas yang dilakukan dalam semangat keberpihakan pada orang miskin dan terlantar.
Itu dilakukan, walaupun tak jarang para suster SMFA ini harus melewati tantangan fisik berupa kondisi jalan yang tidak mudah dijangkau.
Tapi memang itulah cara para suster SMFA untuk senantiasa membumikan kharisma “Suster Rakyat”.
Dampak positif pelayanan itu adalah bahwa Tuhan tetap berkenan “mengirimkan” putri–putri pilihan-Nya untuk bergabung masuk Kongregasi SMFA. Alhasil, panggilan bisa mengalir bagaikan sungai yang tiada hentinya.
Acara syukur penerimaan Postulan itu akhirnya ditutup dengan ramah tamah berupa makan bersama para suster SMFA dari berbagai komunitas di Pontianak:
- Komunitas Antonia di Jl. Sumbawa di mana Biara Pusat Kongregasi berlokasi.
- Komunitas Boerdonk di Jl. Danau Sentarum.
- Komunitas Novisiat, juga di Jl. Danau Sentarum.
Sungguh bisa terasa beda, jika kami semua ini bisa berkumpul bersama dan menjadi keluarga besar dengan jumlah 40 orang.