Home BERITA Esok Masih Ada, namun Belum Tentu Jadi Milikku

Esok Masih Ada, namun Belum Tentu Jadi Milikku

0
Pertobatan Niniwe.
  • Bacaan 1: Yun 3:1-5. 10.
  • Bacaan 2: 1Kor 7:29–31.
  • Injil: Mrk 1:14–20.

KEKAYAAN bisa membuat seseorang memuliakan Tuhan namun bisa juga mencelakakan seseorang. Seorang aktor kawakan tahun 1980-an yang sukses di zamannya, tiba-tiba banting setir bisnis air liur burung walet yang harganya memang wah saat itu.

Tidak sia-sia ia meninggalkan dunia aktornya dan menjadi pengusaha air liur walet yang sukses.

Namun kesuksesannya membuat ia lupa kepada rumah tangganya yang telah 14 tahun dibina. Hidup dijalaninya dengan foya-foya bersama perempuan lain.

Doa keluarga yang tiada henti telah membawanya kembali kepada istri dan anak-anaknya. Ia mengalami pertobatan ketika anak-anak yang telah ia tinggalkan selama 14 tahun memintanya kembali dan memeluknya.

Sisa hidupnya ia habiskan sebagai pelayan gereja hingga wafat saat serangan jantung menghantamnya.

Niniwe, kota terkemuka dan ibukota terakhir Asyur. Kota kuno yang disebut “kota luar biasa agung”.

Kota terbesar dan terkaya pada zaman purba di Mesopotamia.

Orang-orang Niniwe tentu telah melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan Allah, sehinga Ia berencana menunggangbalikkan (memusnahkan).

Saat mereka mendengarnya dari Yunus, mereka langsung paham bahwa ini adalah peringatan langsung dari Allah. Sehingga Raja memerintahkan pertobatan masal seluruh kota termasuk raja.

Allah pun mengurungkan niat-Nya menghukum Niniwe.

Demikian juga peneguhan Rasul Paulus kepada jemaat Korintus terhadap mereka yang hidup selibat. Karena “waktunya singkat”, maka hidup dengan perkawinan dianggap bisa memecah energi.

Dengan lebih menghayati hidup surgawi maka keterikatan dengan duniawi (termasuk perkawinan) menjadi tidak penting lagi. Kehidupan surgawi tidak ada perkawinan sehingga perkawinan dianggap tidak relevan untuk mewarisi Kerajaan Allah.

Hidup menyangkal diri menjadi syarat dalam mengikut Kristus.

“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Sebuah ajakan pertobatan dari Tuhan dan Ia siap mengubah hidup seseorang, bertransformasi menjadi lebih baik.

Simon, Andreas,Yakobus dan Yohanes rela meninggalkan keterikatan duniawi mereka dan memilih mengikut Tuhan Yesus menghadirkan Kerajaan Allah dan menyelamatkan umat-Nya.

Pesan hari ini

Selalu masih ada harapan bagi orang berdosa yang mau bertobat. Namun hari esok itu bisa jadi bukan miliknya jika ia tidak bertobat. Orang Niniwe semestinya telah dimusnahkan karena dosanya, namun mereka tetap penting bagi Allah yang mengasihinya.

Mengikut Tuhan harus siap melepaskan keterikatan dengan duniawi, menyangkal diri dan bertransformasi menjadi lebih baik.

“Tidak ada orang suci tanpa masa lalu, dan tak ada pendosa yang tanpa masa depan.” St. Agustinus.

Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version