KATA pertama yang kuucapkan setelah mendengar kabar meninggalnya Romo C. Kristianto SCJ, “Romo Krist, selamat jalan. RIP.”
Setelah itu banyak kenangan indah bersama almarhum Romo Krist ini: Tinggal bersama di Skolastikat SCJ Yogyakarta, ia mendampingi kami para Frater SCJ saat TOPPER dan PenPas, dan tinggal bersama di Seminari Menengah Santo Paulus Palembang.
Saya harus mengatakan, “Ia adalah orang yang hebat, cerdas, kreatif dan memiliki banyak ide dan gagasan.”
Jika mengenang Romo Krist, langsung ingat dengan lahirnya YDC (Youth Dehonian Community), ingat YCG (Youth Catholic Gathering) di Gedung “XCS” dan Lapangan Bangau Palembang.
Itu semua lahir dari gagasan dan ide kreatif dari beliau. Semangatnya untuk pastoral bagi Orang Muda Katolik terus membara dan ada saja ide kreatifnya.
Dan ada “cerita misterius tentang bapakku yang juga menggagetkan beliau”. Waktu itu ia bilang, “Oalah, kamu itu anaknya Bapak Agustinus Tukijo ya? Saya kenal bapakmu, seorang pribadi yang hebat.”
Aku sangat bangga mendengarkan pernyataan itu dari Romo Krist tentang sosok bapakku. Terimakasih Romo sudah membuka “misteri” itu.
Romo Krist, selamat datang. Aku tidak bisa pulang ke Indonesia untuk menghantar ke tempat peristirahatmu yang terakhir. Doaku untuk perjalanan Romo Krist ke rumah Bapa. RIP.
Hongkong, 28 Juni 2024
Romo Petrus Santoso SCJ
