Home BERITA Farisi Zaman “Now”

Farisi Zaman “Now”

0
Saling mengasihi dan melayani dengan tulus

Bacaan 1: Mal 1:14b – 2:2b. 8-10

Bacaan 2: 1Tes. 2:7b-9. 13

Injil: Mat 23:1-12

Dalam Kitab Suci, kita mengenal satu golongan Yahudi yang disebut Farisi. Dalam kehidupannya, mereka suka pamer, dipuja-puji terutama kesalehannya dan ingin menunjukkan bahwa mereka taat melaksanakan Taurat.

Mereka ingin diakui sebagai rabbi (guru), abba (bapak) dan moreh (guru) yang secara umum menunjukkan kemartabatan seorang guru hukum dan iman. Mereka ingin dilihat sebagai guru dan ayah dalam kehidupan spiritual bagi para muridnya.

Mereka telah menduduki kursi Musa yang artinya adalah guru agama (iman).

Sehingga Tuhan Yesus menasihati orang banyak yang mendengarkan pengajaran-Nya,

“Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang…”

Mereka menerapkan standar kehidupan ganda, mengajar namun tidak memberi contoh (melakukannya). Sebagai murid, harus tetap mendengarkan ajarannya namun tidak meniru cara hidup gurunya (orang-orang Farisi tersebut).

Maka Rasul Paulus memberikan teladan yang baik sebagai guru.

Ia mengajar jemaat Tesalonika sebagai seorang ibu atau ayah, yang mengajar anaknya dengan penuh tangung jawab. Ia memberi contoh hidup yang baik sebagai seorang Kristen. Sebagai guru, ia tidak mau merepotkan jemaat.

“Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.” 

Pada zaman Israel kuno, Allah juga menegur para imam melalui Nabi Maleakhi karena saat memimpin ibadah berlaku “pelit” kepada-Nya dengan mempersembahkan bukan kurban yang terbaik.

Sama seperti saat Misa Ekaristi, seharusnya imam dan umat memberi persembahan yang terbaik. Misal saat kolekte, memberikan uang yang baik kondisinya bukan uang yang sudah lecek, kumal, diremat-remat dan sebagainya.

Pewarta (imam, katekis dan pengajar iman) zaman “now” adalah ibarat “kaum Farisi zaman now” dalam arti sebagai “guru iman”. Mereka telah menduduki kursi Musa untuk mengajar iman, kata-kata yang keluar tetaplah “Sabda Allah” selama mereka mengajar dengan benar dan tulus.

Pesan hari ini

Sebagai “Farisi zaman now”, berlakulah sebagai pewarta dan pengajar iman yang baik dan menampilkan cara hidup yang tulus sebagai teladan kristiani.

Wartakan dan jadilah saksi Kristus bukan mewartakan dirimu sendiri. “Guru sejati adalah yang melakukan apa yang dia katakan dan ajarkan kepada murid-muridnya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version