Home BERITA Fashion Budaya, Cara Seminaris St. Yosep Keuskupan Tanjung Selor Rayakan HUT Kemerdekaan...

Fashion Budaya, Cara Seminaris St. Yosep Keuskupan Tanjung Selor Rayakan HUT Kemerdekaan RI

4
Fashion Budaya, Cara Seminaris St. Yosep Keuskupan Tanjung Selor Rayakan HUT Kemerdekaan RI.

SEMINARI Menengah Santo Yosep di Tarakan, Keuskupan Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), adalah tempat pendidikan awal bagi para seminaris.

Siswa Seminari Menengah ini sekarang berjumlah 34 orang. Mereka berasal dari berbagai paroki yang terdapat di wilayah Keuskupan Tanjung Selor.

Dalam rangka menyambut perayaa Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76, para seminaris begitu antusias mempersiapkan berbagai hal.

Dari acara lomba maupun upacara bendera. Sedangkan, penulis mengatur acara fashion show dan pentas seni tanggal 16 Agustus malam dibantu oleh siswa KPA.

Senin, 16 Agustus 2021

Ini bertolak dari kebiasaan tempat saya di kecamatan di mana setiap HUT RI dirayakan begitu meriah dengan berbagai jenis perlombaan.

Walaupun situasi masih dalam masa pandemi Covid-19, saya berusaha membuat para seminaris tetap bisa merayakan HUT Kemerdekaan RI.

Dengan cara yang sederhana, namun menghibur. Melalui lomba fashion show dan pensi dengan memperhatikan prokes. 

Acaranya pertama dimulai dengan sapaan dari MC oleh Siswa KPA dilanjutkan dengan kata sambutan dari berbagai pihak. Lalu dilanjutkan dengan fashion show kemudian pentas seni.

Dalam pensi ini,

  • Siswa KPA menampilkan tarian Semajau Dayak Agabag dengan busana dari berbagai suku.
  • Siswa Kelas 3 menampilkan tarian kekinian, siswa kelas 2 menyanyi lagu Kebyar-Kebyar dari Gombloh.
  • Kelas 1 menampilkan tarian daerah dari NTT.

Sebelum doa penutup pembagian hadiah lomba.

Mencintai Indonesia artinya mencintai dan merawat pluralitas bangsa Indonesia. (Dok. Seminari Menengah Santo Yosep di Tarakan, Kaltara).

Menjaga pluralitas Indonesia

Acara diadakan pertama-tama untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-76. Dalam rangka HUT RI, maka perayaan perlu diisi dengan kualitas manusia yang tumbuh dan tangguh.

Salah satu nilai kekuatan bangsa adalah keanekaragaman suku, bahasa dan budaya. Melalui perlombaan ini dan sebagai pendidik, kami ingin memperkuat persaudaraan di antara para anggota komunitas Seminari Menengah Santo Yosep dan mengenal keberagaman.

Dengan demikian, mereka mampu menerima perbedaan dan menghargai setiap budaya yang ada di Indonesia.

Semuanya juga untuk mengungkapkan ke-Katolik-an para seminaris yang “100% Katolik, 100 % Indonesia”.

Beragam tetapi satu dalam iman.

Adapun hadiah lomba hanya merupakan sarana untuk menambah semangat dan bukan sebagai tujuan utama.

Oleh karena itu, perlu sportivitas dan masing-masing sepenuhnya terlibat dalam perlombaan.

Semua tidak dapat berjalan dengan baik dengan baik tanpa dukungan Direktur Seminari dan atas kerjasama semua anggota komunitas dalam partisipasi mereka.

Untuk menjadi peserta lomba, mendekorasi tempat dan sebagainya.

Kegiatan tersebut juga membantu para seminaris makin percaya diri dan berani serta mengembangkan bakat dan kreativitas mereka yang barangkali masih terpendam.

Dalam perlombaan fashion show ada yang mengenakan pakaian adat NTT dipadukan dengan Mandau Dayak. Lalu, busana Dayak yang dipadukan dengan warna merah putih yang melambangkan bendera RI.

Ada yang tampil dengan model kekinian. Bahkan ada yang tampil dengan pakaian seragam SD.

Semua dilakukan karena kegembiraan dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI.

Indonesia saat ini sedang berjuang bebas dari Covid 19. Namun semangat dalam jiwa sebagai warga Indonesia tetap berkobar.

Seperti semangat para pahlawan dan melawan penjajah hingga mencapai kemerdekaan.

Dibina sejak dididik di Seminari Menengah Santo Yosep di Tarakan, Kaltara, untuk mencintai dan merawat kebhinnekaan Indonesia. (Dok. Seminari Santo Yosep Tarakan)

Pribadi kokoh dan kreatif

Pukul 07.00 WITA telah berlangsung misa bersama. Lalu pukul 10.00 melaksanakan upacara bendera di halaman seminari.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Direktur Seminari Pastor Silvester Budi Susianto MSF.

Dalam homilinya, beliau mengajak para seminaris untuk menjadi pribadi yang kokoh dan kreatif sekaligus kokoh secara komunitas.

Tetap kokoh, walaupun banyak tantangan yang dihadapi selama pembinaan di seminari. Tidak mudah putus asa dan mengeluh, tetapi memiliki sifat pantang menyerah dan mampu bertahan sampai akhir.

Kokoh sebagai komunitas saling menguatkan dan mendukung satu sama lain.

Semua kegiatan di atas dilakukan secara intern Seminari dan tidak melibatkan staf atau warga yang tinggal di luar kompleks Seminari.

Semuanya demi mentaati protokol pencegahan Covid-19.

Selasa 17 Agustus 2021

4 COMMENTS

  1. Semangt yaaaa..dan proficiat .saya senang skli mlht mereka berkreasi ….semoga semakin banyak cakon imam yg bekerja di ladang Tuhan…Tuhan Yesus memberkati dan Bunda Maria mendoakan…???

  2. Tetap semangat, semoga melalui kegiatan-kegiatan ini bisa mempererat tali persaudaraan mereka sehingga menjadi pelayan Tuhan yang setia. ✝️?☺️ Semoga setiap karya dan usaha diberkati oleh Tuhan ✝️✝️

  3. Happy valentine day rekan” Muda semangat terus dalam mencintai sesama dalam cara khusus ini, mencintai dengan unik seperti kita unik dicintai oleh Yesus….. Selamat jg untuk kakak pembina yg cantik dan energi…. Missiiinggg uuuu mis ???

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version