Home BERITA Francesco Totti: Legenda Pesepakbola, Teladan bagi Generasi Penerus

Francesco Totti: Legenda Pesepakbola, Teladan bagi Generasi Penerus

0
Francesco Totti by Fansclub

FRANCESCO Totti, pesepak bola legenda berkebangsaan Italia yang telah 24 tahun bermain dalam klub AS Roma. Ia lahir di Roma, Italia, 27 September 1976, dididik dalam iman Katolik dan dibesarkan di lingkungan Porta Metronia, Roma.

Totti adalah anak dari pasangan Lorenzo dan Fiorella Totti. Lorenzo ayahnya adalah seorang mantan imam dan ibunya adalah orang yang selalu mendukung Totti dalam kariernya. Sampai saat ini, Totti dijuluki sebagai “Sang Pangeran Roma” dan “The Gladiator” oleh suporter setianya.

Itu karena Francesco Totti adalah pesepakbola setia yang memiliki loyalitas tinggi untuk membela tim sepak bola AS Roma hingga tahun 2017 di ujung kariernya.

Sejak kecil, Totti sangat mencintai sepak bola dan mengingat dis aat seorang wanita bernama Befana memberinya sebuah bola kepadanya saat anak-anak yang lain diberi permen.

Totti sangat berkeinginan bisa menonton pertandingan bola sejak kecil. Ia mengidolakan pesepak bola legendaris yang bernama Giusseppe Giannini.

Tetapi, pada saat itu ia tidak bisa menonton banyak pertandingan, karena belum adanya saluran televisi sepakbola di Roma pada saat itu.

Hal ini berubah, saat Totti pertama kalinya diajak oleh ayahnya untuk menonton bola pada saat berumur 7 tahun. Pada saat itu, diberi kesempatan pada setiap orang untuk mengunjungi Stadio Olimpico.

Saat berumur 8 tahun, Totti bermain dan bergabung dalam klub muda Roma yaitu Fortitudo Luditor pada tahun 1984 dan berlanjut bermain di klub Smit Trastevere dan Lodigiani pada tahun 1986.

Setia dengan AS Roma

Pada tahun 1989, ia sempat hampir menerima tawaran dari AC Milan yang menginginkan Totti bermain untuk mereka dengan bayaran berapa pun. Tetapi pada saat yang sama, AS Roma juga memberikan penawaran Totti untuk bergabung.

Karena rasa cinta dan setianya terhadap kota kelahirannya, ia memutuskan untuk bergabung dengan AS Roma hingga tahun 2017.

Ibunya yang sangat mendukung Totti juga turut serta memberi dukungan, nasehat dan berperan penting dalam penentuan langkah Totti ked epannya.

Seiring dengan kejayaan besar AS Roma, pada tahun 2005, Totti menikah dengan Ilary Blasi dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Christian, Chanel, dan Isabel.

Di luar konteks dedikasinya yang tinggi dalam membela kota kelahirannya sejak tahun 1993 hingga 2017, Totti juga adalah seseorang atau sosok ayah yang baik dan bisa disebut sebagai “family man”.

Pesepakbola Francesco Totti.

Ia mempunyai keluarga yang harmonis dan selalu menyempatkan diri untuk bersama dengan keluarga terlebih dalam membimbing anak-anaknya untuk menjadi pribadi Katolik yang taat dan baik.

Totti juga memiliki sikap yang rendah hati dan tidak egois. Dibuktikan pada saat Totti melawan Brazil, dan ia mengalah pada Gerson Santos da Silva untuk menggunakan angka atau nomor punggung kesayangannya yaitu “10” di lapangan.

Para fans-nya yang awalnya dibuat kesal menjadi semakin mengidolakan sosok Totti ini, karena sikap tidak egois dan kerendahan hatinya.

Selain itu, ia juga orang yang mau mengakui kesalahannya, seperti pada saat ia mendapat kartu merah di pertandingan final Coppa Italia karena telah menendang kaki Balotelli.

Totti merasa bersalah dan mengakui kesalahannya walaupun hal tersebut menyebabkan para fans-nya merasa kecewa karena perbuatannya itu.

Menurut saya, sosok Francesco Totti adalah teladan yang baik bagi generasi penerus. Iman Kristiani harus diwujudkan dalam tiga hal, yaitu kata-kata, hati, dan perbuatan.

  • Iman jika diwujudkan tanpa perbuatan adalah mati.
  • Berkarya sesuatu hal yang baik di dunia ini. Sama saja orang tersebut telah menjalankan kehidupan sebagai umat Kristiani dengan baik.
  • Dengan adanya sikap kesetiaan yang sangat tinggi pada Tuhan, mendengarkan dan menjalankan dengan baik nasihat orangtua yang berperan sebagai wakil Allah di dunia, menjadi sosok contoh yang baik bagi keluarga, rasa kesetiaan juga kepada pasangan, memiliki sikap rendah hati dan tidak egois, serta menjadi pribadi yang mau mengakui kesalahan.

Itulah yang membuat Totti sebagai umat Katolik dapat menjadi teladan bagi generasi penerus.

Sikap keteladanan Totti ini dapat menginspirasi bagi generasi penerus agar kelak menciptakan Indonesia yang lebih baik dengan menjalankan ajaran-Nya sebagaimana mestinya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version