Gagal Paham

0
Ilustrasi: Gagal paham mana angka yang benar karena berbeda persepsi cara pandang. (Ist)

Puncta 25 Agustus 2024
Minggu Biasa XXI
Yohanes 6: 60-69

BEBERAPA waktu lalu masyarakat dibuat kaget dengan keputusan Airlangga Hartarto mundur dari ketua umum Partai Golkar. Banyak orang bertanya, ada apa kok mendadak mundur? Padahal prestasinya sangat luar biasa.

Ia mampu menaikkan hasil perolehan suara Golkar menjadi besar. Ia bersama partai lain berhasil mengantarkan Prabowo dan Gibran terpilih jadi Presiden dan wakil Presiden? Lalu kenapa dia tiba-tiba mundur dari posisi strategis itu?

Semua gagal paham atas keputusan ini. Lalu muncul kasak-kusuk ada tekanan kekuatan luar yang sangat besar sehingga ia harus mundur. Tetapi masyarakat tetap masih bertanya, kenapa?

Mendengar perkataan Yesus, kelompok terdekat para muridpun mengalami gagal paham. Tidak hanya masyarakat umum, tetapi murid-murid-Nya sendiri juga gak paham dengan ajaran-Nya.

“Perkataan ini keras. Siapakah yang sanggup mendengarkannya,” komentar mereka. Hal ini berhubungan dengan pernyataan Yesus bahwa Diri-Nya adalah Roti Hidup yang turun dari surga.

Mereka sangat terpesona dan terkagum-kagum ketika Dia memberi makan gratis kepada lima ribu orang. Yesus dianggap seperti seorang pemimpin yang lagi kampanye. Maka mereka ingin mengangkat-Nya menjadi Raja.

Yesus menolak dengan berkata, “…sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”

Yesus menyadarkan agar mereka mencari Roti Hidup yang turun dari sorga yang akan memberi hidup kekal, bukan roti yang hanya membawa kenyang perut sesaat saja. Roti Hidup itu adalah Yesus sendiri.

Ajaran Yesus ini sangat sulit dipahami oleh orang banyak. Maka Yesus pun menantang peramurid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”

Lalu Simon menjawab, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda kehidupan yang kekal.”

Mengalami kebuntuan hidup dan gagal paham atas iman kita, lalu Yesus bertanya pada kita sekarang, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Lalu apakah jawaban kita kepada Tuhan?

Pawai karnaval meriah di jalan-jalan,
Musik hingar bingar bikin semua bahagia.
Tidak mudah memahami kehendak Tuhan,
Apakah karena itu kita akan mundur juga?

Wonogiri, aku tahu kepada siapa aku percaya
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version