Home BERITA Gagal Panen, Rakyat Timor Barat Bisa Mati Kelaparan (1)

Gagal Panen, Rakyat Timor Barat Bisa Mati Kelaparan (1)

1
Mispan/sesawi.net
Mispan/sesawi.net

TAHUN ini banyak tempat di Timor barat mengalami gagal tanam dan gagal panen. Cuaca yang tidak menentu menjadi penyebabnya.

Di desa Lanaus, Kecamatan Insana, misalnya. Desa ini terkenal sebagai pusat penghasil jagung. Tidak heran jika di Pasar Insana yang digelar setiap hari Kamis, orang dari Lanauslah biasanya datang ke pasar membawa banyak jagung hasil kebun dan  ladangnya.

Gagal panen

Situasi berkebalikan terjadi tahun ini. Untuk memenuhi kebutuhan makan saja, mereka sudah sangat berkekurangan. Bahkan, mayoritas penduduk mengaku sudah  tidak punya bibit-bibit jagung biasa mereka simpan di “rumah bulat”.

“Rumah bulat” adalah rumah tradisional Timor.  Salah satunya berfungsi sebagai “gudang” penyimpanan persediaan jagung.  Mengapa perlu gudang penyimpanan? Itu karena jagung menjadi sumber makanan pokok masyarakat Timor. Itu berarti sudah tidak ada lagi jagung untuk dimakan.

Tak cukup

Sebenarnya ada program RASKIN (beras untuk rakyat miskin) pemerintah. Namun alokasi beras tidak bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang gagal tanam dan gagal panen. Bagi orang Timor, jagung menjadi makanan pokok, sekalipun mereka juga makan beras.

Berbagai macam cara telah dilakukan penduduk desa untuk bertahan. Ada yang makan sehari sekali, mencari umbi-umbian, mencari sejenis kacang-kacangan di hutan. Hanya saja ini yang sangat istimewa: harus direbus setidaknya 8 kali sebelum layak dimakan karena mengandung racun.

Sebagian lagi  mulai menjual harta mereka seperti ayam dan babi. Juga orang bekerja keras mengambil nira untuk dijual di pasar. Masyarakat berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Mispan / sesawi.net

Sungguh ironis keadaan ini dibandingkan dengan sementara orang di negeri ini yang membuang-buang makanan. Timor Barat mungkin tidak separah keadaan di beberapa daerah di Afrika. Namun kenyataan gagal tanam dan gagal panen tetap menjadi ancaman kronis kerawanan pangan di daerah ini. Tentu uluran tangan bagi mereka tetap dibutuhkan, apa pun itu bentuknya.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version