Renungan Harian
Selasa, 06 Juli 2021
Bacaan I: Kej. 32: 22-32
Injil: Mat. 9: 32-38
SUATU sore, saya mendapat panggilan telepon bahwa ada seorang umat minta pemberkatan jenazah untuk kerabatnya.
Saya bertanya, “Di mana jenazah disemayamkan dan kapan rencana diadakan upacara pemberkatan jenazah?”
Namun yang menghubungi saya belum bisa menjawab dan berjanji akan menghubungi kembali.
Kemudian saya bertanya kepada beberapa orang yang mengenal almarhum soal sakit almarhum. Dari beberapa orang tidak jelas dengan sakit almarhum.
Namun kemudian dapat konfirmasi bahwa almarhum meninggal terpapar virus Covid-19.
Mendengar itu saya amat sedih, karena untuk kesekian kali umat di paroki tempat saya menjalani pengutusan meninggal karena terpapar covid.
Hal yang membuat lebih sedih, karena saya tidak bisa melayani upacara pemberkatan jenazah. Mengingat kelemahan tubuh saya dan pada saat itu sudah tidak tersedia APD lagi.
Belum selesai dengan umat yang meninggal ini, berturut-turut saya menerima telepon bahwa ada lagi umat yang meninggal karena terpapar virus Covid-19.
Sungguh ada perasaan sedih dan seram karena virus ini cepat sekali makan korban.
Saya termenung dan sedih karena sudah beberapa hari mencari APD belum menemukan, sementara permintaan untuk pelayanan sakramen maupun pemberkatan jenazah yang terpapar covid semakin banyak.
Ada sementara orang yang mengatakan sebetulnya kalau jenazah sudah di dalam peti dan peti sudah dibungkus sudah tidak ada virus yang menularkan.
Namun demikian prosedur kesehatan yang dituntut adalah pelayan tetap harus menggunakan APD lengkap.
Berhadapan dengan situasi itu, saya hanya bisa menawarkan untuk melayani perayaan ekaristi atau doa peringatan arwah. Itu pun melalui sarana zoom, karena pertemuan-pertemuan luring belum dimungkinkan.
Situasi yang amat memprihatinkan dan harus dihadapi. Umat sangat membutuhkan pelayanan. Tetapi sementara karena keterbatasan, saat ini belum mampu memberi pelayanan dengan baik dan sepenuhnya.
Kiranya situasi ini juga menimbulkan keprihatinan Yesus sebagaimana dalam sabda Tuhan hari sejauh diwartakan dalam Injil Matius.
Yesus melihat banyak orang yang belum mendapatkan pelayanan yang baik.
“Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Tuhan, ampunilah hamba-Mu yang belum dalam memberikan pelayanan yang baik dan sepenuhnya untuk domba-domba-MU.