Home BERITA Gara-gara Sepotong Roti

Gara-gara Sepotong Roti

0
Les Miserables by Victor Hugo

Puncta 26.04.23
Rabu Paskah III
Yohanes 6: 35-40

VICTOR Hugo menulis sebuah novel terkenal berjudul Les Miserables dari sebuah kejadian nyata yang memilukan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1801. Seorang petani miskin, Pierre Maurin dihukum lima tahun karena mencuri sepotong roti di etalase toko untuk anaknya yang sedang sakit. Ia kemudian ditolong oleh Mgr. Miollis, Uskup Digne.

Hugo mengubah tokoh utama menjadi Jean Valjean dan Mgr. Myriel. Karena mencuri sepotong roti, Valjean harus dipenjara selama 19 tahun dan mengalami kerja paksa yang keras. Setelah bebas, Valjean ditolong oleh Mgr. Myriel dengan sepotong roti dan jamuan makan malam yang enak.

Sejak pertemuan dengan Mgr. Myriel itu, Valjean memperoleh kehidupan baru. Ia bertobat dan menjadi orang baik yang selalu menolong sesama yang menderita.

Sepotong roti kehidupan telah mengubah Valjean menjadi manusia dermawan dan baik hati. Roti dunia yang dicuri mengakibatkan derita tiada henti. Roti surga yang diberi membawa kepada kehidupan abadi.

Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Yesus adalah roti kehidupan yang membuat orang tidak akan kelaparan lagi. Roti hidup adalah roti yang diberikan oleh Allah sendiri. Roti yang diberikan oleh Yesus adalah kehidupan Allah sendiri. Jika kita bersatu dengan Yesus sang roti hidup, maka kita memperoleh hidup kekal, yaitu hidup Allah sendiri.

Setelah menerima roti dari Mgr. Myriel, Valjean memancarkan kebaikan kepada semua orang. Bahkan Kolonel Javert yang selalu memusuhinya juga diperlakukan dengan penuh kasih dan pengampunan.

Itulah kualitas iman dari orang yang telah menerima roti hidup.

Dalam bacaan pertama, kualitas pribadi Stefanus menunjukkan gambaran serupa dengan Kristus Sang Roti Hidup.

Ia membuat banyak tanda dan mukjizat. Ia ditangkap dan dianiaya, dirajam dengan batu sampai mati. Tetapi Stefanus justru mendoakan mereka yang merajam dan membunuhnya.

Kita tidak hanya mengejar roti duniawi. Tetapi kita juga harus mengejar roti yang membawa hidup kekal. Dialah Yesus sang roti hidup. Roti duniawi akan membawa kematian. Tetapi Roti hidup akan kepada kehidupan kekal.

Maka Yesus meminta kita untuk bekerja, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup kekal.

Bagaimanakah caranya? Caranya yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.

Rencananya berlebaran di kota Pati,
Ternyata kena macet di Banyuwangi.
Hidup bukan hanya untuk roti duniawi,
Tetapi untuk kumpulkan harta surgawi.

Cawas, mencari roti hidup.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version