Home BERITA Gerakan Mahasiswa (Kristen) Harus Kawal Nilai Luhur Bangsa

Gerakan Mahasiswa (Kristen) Harus Kawal Nilai Luhur Bangsa

0

Ketua Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Jhony Rahmat mengatakan, gerakan mahasiswa harus memperkuat rasa nasionalisme dan mengawal nilai-nilai luhur bangsa.

“Salah satu fungsi gerakan mahasiswa adalah memperkuat nasionalisme yang dipatrikan para pendiri bangsa atau founding fathers dan mengawal nilai luhur kebangsaan,” katanya di Bengkulu saat membuka Konferensi Cabang ke-21 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bengkulu di aula Bapelkes Bengkulu, Jumat.

Dalam sambutannya Jhony mengatakan, mahasiswa sebagai salah satu elemen yang membawa perubahan harus berada di barisan terdepan dalam memperkuat rasa nasionalisme demi keutuhan NKRI.

Apalagi Indonesia yang beragam suku, agama dan ras yang membentuk NKRI sudah tentu memiliki banyak perbedaan dan ciri khas.

Maka rasa nasionalisme harus dihadirkan sebagai alat pemersatu yang membuat bangsa dan negara lebih kuat serta solid dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Anggota GMKI di seluruh Indonesia termasuk di Bengkulu harus menjadi pelopor untuk memperkuat nasionalisme baik di tengah perguruan tinggi, gereja dan masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menyoroti lunturnya nilai-nilai luhur kebangsaan yang dibangun pendiri bangsa seperti solidaritas, toleransi antarumat beragama, tenggang rasa, empati, gotong royong dan lainnya.

Hal itu, kata dia, terbukti dari sejumlah konflik yang terjadi di berbagai pelosok Tanah Air, termasuk di Pulau Jawa yakni kasus Gereja Yasmin dan Gereja HKBP Filadelphia.

Ketua GMKI Cabang Bengkulu Frans Simamora mengatakan, konferensi cabang ke-21 mengambil tema “Berdirilah teguh dalam iman dan bekerja dengan kasih”.

Konferensi dua tahunan untuk membahas capaian organisasi dan menyusun program kerja dua tahun ke depan serta memilih penanggungjawab cabang yang baru.

“Selain membahas internal cabang, kami juga mengadakan konferensi studi lokal, membahas masalah kekinian di Bengkulu, yang akan menyambut pesta demokrasi,” katanya.

Persoalan kebangsaan dibahas dalam materi “optimisme NKRI ditengah pluralisme”, sedangkan materi “mencari figur pemimpin nasionalis untuk Kota Bengkulu” mengupas tentang pesta demokrasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bengkulu yang akan digelar pada September 2012.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version