BERTEMPAT di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, pada Kamis malam tanggal 31 Mei 2018 baru saja menahbiskan 12 diakon menjadi imam.
Ke-12 imam baru yang ditahbiskan ini terdiri dari 11 imam imam praja Keuskupan Agung Kupang dan satu imam Serikat Hati Kudus Yesus dan Maria (MSsCc) .
Ke-12 imam baru yang ditahbiskan dalam perayaan bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya ini adalah:
- Romo Afentinus Matri Jemantur Pr.
- Romo Amandus Nuban Pr.
- Romo Alexander Kobesi Pr.
- Romo Aryanto Adnan Berkanis Pr.
- Romo Emanuel Inocentius Dongmarga Je’emaly Pr.
- Romo Joanes Paulus Bria Pr.
- Romo Karolus Mario Kosat Pr.
- Romo Kondradus Takene Pr
- Romo Leona Romoo Magnus Toda Pr.
- Romo Venansius Yohanes Du’a Pr.
- Romo Yohanes Kartiba Pr
- Romo Raymundus Ome To MSsCc
Selain menahbiskan 12 imam baru, pada kesempatan yang sama, Uskup Agung Keuskupan Kupang juga menahbiskan 12 frater menjadi diakon.
Dari 12 diakon baru yang ditahbiskan hari Kamis di penghujung akhir bulan Mei ini, tujuh di antaranya adalah diakon diosesan Keuskupan Agung Kupang dan lima diakon untuk Konggregasi Putrea-Putera Maria – Claretian (CMF).
Ke-12 diakon tersebut adalah:
- Diakon Aromoianus Genggor Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Deodatus Dosantus Albino Perera Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Erminus Fkun Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Dakon Guido Umbu Yami Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Marselus Nubatonis Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Yeremias Ama Bodo Lingiraman Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Antonius Budianto Lelang Aya Pr, Keuskupan Agung Kupang.
- Diakon Belarmino da Costa Oliviera CMF, Konggregasi Putera-Putera Hati tak Bernoda Maria – Claretian.
- Diakon Eusabius Toda CMF.
- Diakon Fredi Yohanes Mema Lana CMF.
- Diakon Gregorius Berthon Mbete CMF.
- Diakon Gunthe Romoius Jefri Nitbani,CMF.
Tugas imam adalah melayani
Dalam kotbahnya pada perayaan pentahbisan ini, Uskup Turang secara khusus menegaskan tentang panggilan para klerus di dalam Gereja yaitu melayani.
“Anak Manusia, Dia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya untuk penebusan bagi banyak orang. Di dalam pengutusan ini, kita sebagai manusia ambil bagian. Dan bukan hanya ambil bagian, kita disuruh untuk meneruskan pengutusan itu. Dan dalam Gereja kita, ada kelompok-kelompok, kalangan tertentu yang dipilih untuk melaksanakan karya itu secara khusus,” ungkap Uskup Agung Turang.
Lebih lanjut Mgr. Turang menambahkan, “Kehadiran kalangan imam dalam Gereja kita adalah anugerah Tuhan. Anugerah ini terlaksana dalam suatu proses yang memungkinkan para pelayan imamat untuk membangun diri sebagai murid Kristus, dan berupaya menemukan diri di dalam bingkai sosok dan semangat perutusan Yesus Kristus,” paparnya.
“Kemuridan merupakan kenyataan yang membuat para imam tersedia untuk meneladani Guru mereka dalam melayani, dalam melakukan dan dalam menghayati imamat. Para imam hendaknya memiliki hati seperti Kristus yang datang ke dunia untuk mewartakan kebaikan Bapa-Nya, yaitu bentuk-bentuk kepelayanan yang menyelamatkan, untuk keselamatan manusia,” sambungnya.
Hadir untuk turut mendoakan dan memberikan dukungan bagi para diakon dan imam baru yang ditahbiskan dalam perayaan ini sejumlah imam, biarawan-biarawati, para frater, dan ribuan umat Katolik.
