“KATA ‘diakon’ mempunyai makna pelayan, maka para frater yang akan menerima tahbisan diakon bersiap menjadi pelayan bagi segenap umat dan membantu Uskup serta para imam,” demikian pengantar Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm dalam Perayaan Ekaristi tabisan diakonat untuk delapan orang frater.
Selanjutnya dalam homilinya, Monsinyur juga menekankan beberapa hal antara lain agar para para diakon baru itu melaksanakan terlebih dahulu apa yang akan mereka ajarkan kepada umat misalnya kedisiplinan, kejujuran, dan sikap mau mengampuni. “Bagaimana mungkin apa yang mereka ajarkan kepada umat tidak dilaksanakan sendiri oleh para diakon,” tantang Bapak Uskup Keuskupan Malang ini.
Keteladanan Santo Stevanus dan Santo Filipus –dua dari tujuh diakon yang dipilih pada zaman para rasul yang mengajarkan iman kebenaran akan Yesus Kristus– juga disinggung dalam homili ini. Keduanya mengalami nasib yang sama dengan Yesus yakni diadili dalam sidang Mahkamah Agama, disiksa menderita sengsara dan akhirnya mati sebagai martir karena mengajarkan iman kebenaran akan Yesus Kristus.
Momen penting dalam tahbisan diakonat yang berlangsung di Gereja Katedral Malang pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2017 kemari adalah penyerahan Kitab Suci kepada para diakon baru oleh Bapak Uskup Keuskupan Malang. Mgr. Pidyarto Gunawan menyampaikan pesan: “Terimalah Kitab Suci ini dan bacalah, apa yang kamu baca kamu percaya, apa yang kamu percaya kamu ajarkan, dan apa yang kamu ajarkan kamu laksanakan,” kata mantan dosen pengampu mata kuliah Kitab Suci di STFT Widya Sasana Malang ini.
Kepada para diakon baru itu juga diserahkan stola dan busana khas diakon.
Tahbisan diakonat ini dilaksanakan di Gereja Katedral Malang. Bangunan dalam gereja yang besar dan anggun itu nampak penuh dihadiri oleh para imam, biarawan/biarawati dari berbagai kongregasi dan umat beriman dari Kota Malang dan sekitarnya. Paduan suara oleh para frater ikut serta membuat upacara tahbisan ini menjadi agung dan khidmat.
Sambutan tunggal sebelum penutup upacara tahbisan disampaikan oleh Romo Aloysius Tjatur Raharso Pr, dosen STFT Widya Sasana Malang yang juga mantan Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan di Malang. Ia intinya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup Keuskupan Malang yang telah berkenan menahbiskan para frater menjadi diakon, terima kasih kepada seluruh umat yang hadir dan mendoakan para diakon baru, serta menyampaikan selamat kepada para frater penerima tahbisan diakon.
Kedelapan diakon baru yang berbahagia tersebut adalah:
- Fabianus Rikardus CM (calon imam Lazaris)
- Fransiskus Kebry CM (calon imam Lazaris)
- Fr. Saverinus Mandut Pr (calon imam diosesan Keuskupan Tanjung Selor)
- Hendrique de Jesus Heribertus Malitae CDD (calon imam Para Murid Tuhan)
- Cornelius Maro SVD (calon imam Serikat Sabda Allah)
- Filipus Tulus SVD (calon imam Serikat Sabda Allah)
- Adreanus Fedelis Ely Surya Abadi, (diosesan Keuskupan Malang)
- Tarsisius Trio Juli Hermawanto (calon imam diosesan Keuskupan Malang)
Proficiat.