- Bacaan 1: Ef 2:19-22
- Injil: Luk 6:12-19
Rumah secara harafiah berarti sebuah bangunan tempat untuk berlindung, tinggal bersama keluarga dan saudara-saudara yang dikepalai oleh ayah atau ibu sebagai kepala keluarga. Demikian juga,
- “Gereja” (G besar) yang berarti sebuah keluarga, sekumpulan orang yang membentuk sebuah Persekutuan, yang memiliki iman sama kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai “Kepalanya”.
- “gereja” (g kecil) sebagai sebuah bangunan tempat kita berkumpul, bersekutu dalam doa. Merupakan sebuah rumah yang nyaman untuk ditinggali.
Rasul Paulus menekankan kepada jemaat di Efesus, bahwa dulu sebelum dibaptis menjadi Kristen, mereka adalah non Yahudi kafir, tidak termasuk sebagai keluarga Allah. Mereka hidup terpisah dari Allah dan tidak memiliki hak ahli waris Keselamatan. Maka oleh orang Yahudi, bangsa non Yahudi itu sangat direndahkan.
Namun sejak dibaptis, maka mereka menjadi sebuah keluarga baru dalam Allah. Mereka menjadi “Gereja”, umat Allah.
“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”
Tuhan Yesus mendirikan Gereja pertama kali dalam diri para rasul, saat Ia memilih kedua belas rasul-Nya untuk membantu dalam mewartakan Kerajaan Allah. Itulah Gereja Pertama.
Maka ciri khas Gereja Katolik adalah:
- Satu, hanya mengakui satu kepemimpinan Paus sebagi penerus Rasul Petrus dan wakil Yesus Kristus di dunia.
- Kudus, karena dikepalai oleh Tuhan Yesus
- Katolik, universal atau umum seluruh dunia
- Apostolik, dibangun diatas dasar para rasul
Dua dari dua belas rasul-Nya yang telah dipilih itu, hari ini dirayakan oleh Gereja Katolik yaitu Rasul Simon dari Zelot dan Yudas anak Yakobus.
Menurut tradisi, Simon dari Zelot pergi ke Mesir untuk mewartakan iman. Lalu, ia pergi ke Persia bersama dengan rasul Yudas, dan keduanya wafat sebagai martir di sana.
Pesan hari ini
Gereja adalah “Rumah Kita Bersama”, dimana kita hidup sebagai kawan sewarga, saudara seiman dengan Yesus Kristus sebagai “Kepala Keluarga”.
Sebagai anggota keluarga Allah maka kita juga menjadi ahli waris Keselamatan Allah.
“Kekuatan sebuah keluarga, mirip seperti kekuatan tentara, yakni terletak pada kesetiaannya satu sama lain.”
