“Tembok samping gereja telah dijebol pencuri,” tulis Romo Tejobowo.
Sampai berita ini dirilis di milis Keuskupan Purwokerto, polisi masih melakukan olah TKP di Gereja Stasi Mandiraja, Banjarnegara.
“Gong yang baru dibeli 2 bulan lalu dengan harga Rp 4 juta rupiah telah raib,” ungkap Romo Tejo.
“Juga ikut disikat maling ada piala, 2 buah sibori, anggur misa 1 botol,” sambungnya.
Romo Tejo masih berupaya mencari dan menemukan dimana kunci tabernakel. “Saya berharap jangan sampai sibori dan hosti ikut raib digondol maling. Mohon doa untuk para netters,” tulis Romo Tejo.
Atas berita ini, ungkapan simpati mengalir dari para netter Keuskupan Purwokerto.
“Romo Joko dan Romo Tejo dan seluruh umat Stsi Mandiraja dan Paroki Banjaarnegara, nderek bela pribahatos nggih. Mugi dados kawigatosan kangge sedaya supados tetap waspada, lan boten anggep sepele tradisi giliran ronda/lek-lekan. Ringin Mejasem tetep dirondani, apese penjaga malam dan beberapa penerhati keamanan gereja. Salam kewaspadaan,” tulis Herman Pratik.
Pernah kemalingan
Gereja Stasi Mandiraja di Banjarnegara, Keuskupan Purwokerto sampai hari ini melakukan pelayanan misa harian pada Jumat sore dan misa mingguan pada Minggu sore. Juga masih ada katekese umat sebulan sekali; PIA setiap Minggu pagi dan latihan koor seminggu sekali.
Menurut Romo Tejobowo, Gereja Stasi Mandiraja memang sudah pernah kemalingan. Antisipasi juga sudah dilakukan dengan membuat tralis di semua jendela. Selain itu, di rumah pasturan tinggal koster beserta istri dan 2 anaknya yang sudah SMA. Mereka sudah tinggal menetap di situ lebih 10 th.
Pencurian yang dilakukan tadi malam memakai cara lain yakni dengan membobol tembok.
Photo credit: Gereja Stasi Mandiraja, Banjarnegara yang dibobol temboknya oleh maling (Romo Tejobowo Pr)