”Giving While Living”

0
Ilustrasi: Berbagi saat masih hidup. (Ist)

Bacaan 1: Keb. 1:13-15; 2:23-24

Bacaan 2: 2Kor. 8:7,9,13-15

Injil: Mrk. 5:21-43

Gerakan “Giving While Living” dicanangkan oleh seorang pengusaha kaya raya, Charles Francis Feeney atau Chuck Feeney. Tidak ada lagi yang tidak bisa dia lakukan dengan kekayaannya itu, semua bisa kecuali satu hal yaitu beramal.

Suatu ketika ia terpikir untuk aktif dalam kegiatan filantropis (amal) melalui Yayasan amal yang ia dirikan, “Filantropik Atlantik”.

Bergerak dalam kesenyapan (tanpa gembar-gembor) meski akhirnya ketahuan. Pengusaha asal Amerika itu telah menyumbangkan hampir USD 9 miliar (Rp 134 triliun) di seluruh dunia melalui yayasan pribadinya itu. Hingga pada tahun 2020, ia dinyatakan jatuh miskin akibat aktifitas filantropisnya itu namun dengan cara terhormat dan kepuasan luar biasa.

Beramal tidak perlu menunggu mati, namun justru pada saat masih hidup atau “giving while living”, demikian kata Chuck.

“The Guardian” menyebut bahwa semangat yang dibawa Chuck telah menjadi “virus” dan mendorong ratusan orang kaya untuk beramal, termasuk Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Jeff Bezos.

Setelah menjadi Kristen, banyak jemaat Korintus memperoleh karunia kekayaan (harta). Sehingga Rasul Paulus mengajak mereka untuk berbagi. Paulus mengajarkan bahwa kekayaan yang benar bukan pada materi namun pada kekayaan kasih atau “kaya dalam segala sesuatu”.

“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

Seperti ada tertulis: Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.”

Demikian nasihatnya kepada jemaat Korintus.

Tuhan Yesus sendiri telah menunjukkan kasih-Nya dalam berbagi kepada semua orang. Melalui kuasa Ilahi yang dimiliki-Nya, Ia membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan wanita yang berpenyakit pendarahan dan telah habis-habisan hartanya.

Kristus rela berkorban bagi manusia dan menjadi miskin. Maka sebagai ciptaan-Nya, manusia hendaknya mengambil bagian dalam kekayaan kekal-Nya. Allah menuntut manusia sempurna seperti Diri-Nya yang sempurna, sebab manusia diciptakan secitra dengan-Nya.

“Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.

Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.”

Demikian kata penulis Kitab Kebijaksanaan.

Pesan hari ini

Berbagilah saat kamu masih hidup, karena dapat memberikan kepuasan luar biasa akibat perubahan yang terjadi untuk dunia atau “Giving While Living”.

Menjadi kaya dalam segala sesuatu.

“Berbagi adalah salah satu cara untuk bersyukur atas karunia-Nya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version