- Bacaan 1: Sir. 35:1-12
- Injil: Mrk. 10:28-31
Kita mengenal yang namanya gratifkasi, merupakan pemberian hadiah, uang, atau keuntungan lainnya yang diberikan kepada seseorang sebagai bentuk penghargaan atas pelayanan atau tindakannya. Sebetulnya ini punya arti yang baik, namun gratifikasi sering dianggap sebagai bentuk suap.
Sebagai bentuk suap, gratifikasi menjadi negatif artinya karena diberikan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi (mempercepat urusan), memengaruhi kebijakan atau keputusan yang seharusnya bersifat objektif dan adil.
Banyak orang beriman beranggapan, bahwa jika ia sudah memberi sumbangan gereja, persembahan (kolekte), melakukan pelayanan, rajin ikut Misa, berbuat kebaikan maka seolah-olah otomatis punya hak keselamatan (hidup kekal) atau masuk surga.
Ternyata tidak demikian, sebab kasih karunia keselamatan hidup kekal adalah merupakan anugerah Tuhan dan bukan manusia yang menentukan. Dalam bacaan hari ini, Petrus mempertanyakan upahnya mengikuti Yesus kesana-kemari dan telah meninggalkan kehidupannya sebagai nelayan maupun keluarganya.
Mengikut Tuhan Yesus memang diperlukan pengorbanan, namun percayalah Tuhan telah memikirkan hal itu (mengganti seratus kali lipat).
Namun ada hal yang lebih penting dari itu, Tuhan mengingatkan:
“…sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Selain janji keselamatan maka setiap orang harus memberikan prioritas dengan menempatkan-Nya lebih tinggi daripada harta, keluarga, atau status apapun. Dalam Kerajaan Allah, nilai-nilai duniawi bukan lagi ukuran dan malah sering bertentangan. Mereka yang fokus mengejar hikmat dunia justru akan tertinggal di belakang dalam Kerajaan Allah.
Prioritas utama adalah mengikuti Yesus dengan sepenuh hati.
Penulis Kitab Sirakh menekankan bahwa Tuhan tidak hanya melihat bentuk ibadah lahiriah, tetapi juga kesungguhan hati dan kebenaran di dalamnya. Karena Tuhan mengutamakan kebenaran ibadah, persembahan dan doa yang tulus.
Pesan hari ini
Perbuatan baik, persembahan, ibadah dan doa kepada Tuhan tidak serta merta menempatkanmu dalam Kerajaan Allah. Tuhan akan melihat ketulusanmu sebab Dia tidak bisa diberikan gratifikasi dengan maksud agar kamu diterima dalam Kerajaan Allah.
Kasih karunia keselamatan hidup kekal adalah murni anugerah-Nya.
“Gratifikasi terjadi bukan karena besarnya godaan, melainkan karena lemahnya prinsip kejujuran.”