Home BERITA Greysia Polii: Kalau Percaya, Pasti Bisa

Greysia Polii: Kalau Percaya, Pasti Bisa

0
Pebulutangkis peraih medali emas di Olimpiade Tokyo - Apriyani Rahayu dan Greysia Polii

Puncta 07.08.21
Sabtu Imam
Matius 17: 14-20

KETIKA disatukan sebagai pasangan ganda puteri bulutangkis, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berpaut usia yang cukup jauh, satu dekade lebih.

Greysia cukup lama malang melintang di berbagai ajang kejuaraan. Sedangkan Apri masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Untuk meyakinkan Apri bisa meraih cita-citanya, Greysia menantangnya dengan bertanya, “Maukah kamu menjadi juara? Maukah kamu berjuang sampai berdarah-darah? Kamu siap jatuh bangun menderita?”

Apri menjawab mantab, “Saya siap, Kak.”

Niat itu ditunjukkan dengan kerja keras. Berlatih dan berlatih tak kenal waktu

Satu tahun dipasangkan, mereka menjuarai Thailand Open 2018. Kemudian Barcelona Open dan Indonesia Master.

Akhirnya mereka masuk kualifikasi Olimpiade. Puncak dari keyakinan bahwa mereka bisa menjadi juara diwujudkan dalam final Olimpiade Tokya 2020.

Merekalah satu-satunya peraih medali emas dari kontingen Indonesia. Mereka juga yang memecahkan rekor ganda puteri mampu menyumbangkan emas olimpiade.

Keyakinan yang kuat dan usaha yang keras pasti membuahkan hasil yang maksimal.

Greysia yang sudah berencana gantung raket dan memulai kehidupan keluarga, punya iman yang kuat untuk membantu Apri mencapai mimpi tertinggi dalam Olimpiade.

Mereka berhasil menjadi juara karena kepercayaan diri yang tinggi dan usaha yang tak kenal lelah.

Buahnya adalah medali emas Olimpiade.

Para murid gagal menyembuhkan anak yang sakit ayan. Mereka datang kepada Yesus dan bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?”

Yesus menjawab, “Karena kalian kurang percaya.

Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kalian dapat berkata kepada gunung ini, “Pindahlah dari sini ke sana.” Maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu.”

Kita pantas berterimakasih kepada Greysia dan Apri.

Mereka menunjukkan bahwa iman yang kuat dan usaha keras mampu membuahkan hasil yang besar.

Mereka adalah pasangan non-unggulan. Namun tidak ada yang mustahil.

Pemain China yang diunggulkan takluk oleh iman yang kuat dan usaha yang gigih dari Greysia dan Apri.

Kalau kita percaya, tidak ada hal yang mustahil. Gunung sebesar apa pun bisa dipindahkan.

Seperti Greysia dan Apri itu percaya, mereka bisa mengalahkan unggulan yang sulit ditembus.

Untuk membangun kepercayaan diri seperti itu dibutuhkan perjuangan terus menerus dan berdarah-darah, mengalami jatuh bangun, tidak boleh kendor dan menyerah.

Bisa jadi sabda Yesus itu menyindir kita, “Karena kalian kurang percaya.”

Mengapa kita sering tidak berhasil? Doa-doa kita selalu gagal?

Kita tidak mencapai yang kita inginkan?

Kita kurang percaya bahwa kita bisa berhasil.

Mari kita bangun kepercayaan diri lebih dahulu.

Hujan-hujan di malam hari.
Hawanya dingin menusuk pori.
Kita bangun kepercayaan diri.
Beriring dengan usaha gigih setiap hari.

Cawas, tetap percaya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version