DI hadapan 2000-an umat Katolik Kota Palembang, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Alex Noerdin melantik Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Sumatera Selatan, Minggu (13/5/2018). Bersamaan acara itu juga digelar semacam sosialisasi Asian Games 2018.
Selama dua bulan belakangan ini, sudah 100-an ribuan masyarakat datang ke Gedung Griya Agung (Istana Gubernur) untuk mengikuti program sosialisasi Asian Games 2018.
“Peserta yang datang dari berbagai etnis, suku, dan agama. Kali ini giliran umat beragama Katolik”, kata Gubernus Alex Noerdin di hadapan Bapak Uskup Keuskupan Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, para imam, suster dan umat Katolik yang memenuhi Gedung Griya Agung.
“Peserta umat Katolik yang paling meriah,” puji Alex Noerdin disambut tepuk tangan meriah dari peserta.
Panitia menargetkan peseta yang hadir sekitar 1.200 orang, rupanya yang hadir melebihi 2.000 umat memenuhi dua unit gedung dan rela duduk di teras. “Di luar banyak suara sumbang, mengapa perlu sosialisasi Asian Games?,” kata Alex Noerdin.
Suara itu ditujukan kepada ‘orang no 1’ di Sumsel ini.
45 negara Asia
Alex Noerdin meyakini bahwa banyak masyarakat Sumsel belum paham dengan agenda Asian Games ini. “Asian Games 2018 ini sangat penting dan berharga bagi Indonesia dan Sumsel khususnya. Ajang olah raga empat tahunan ini diikuti oleh 45 negara di Asia,” katanya.
“Memilih pesta Asian Games atau membeli beras untuk rakyat?,” Pak Alex mengulang pertanyaan yang kutipan omongan Presiden Ir. Soekarno di tahun 1962, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
“Sangat tepat saat itu, Presiden Soekarno memilih Asian Games sehingga investasi banyak yang masuk ke Indonesia dan pada akhirnya kesejahteraan rakyat meningkat,” puji Alex Noerdin.
Alex Noerdin menegaskan, “Asian Games bukan tujuan, melainkan alat untuk mencapai tujuan.”
LRT pertama di dunia menyeberangi sungai
Palembang menjadi tuan rumah kegiatan olah raga tingkat nasional dan Asia, maka banyak manfaat yang kita dapatkan yakni dibangunnya light rail transit (LRT), jalan tol, jembatan penyeberangan, underpass, rumah sakit, dan meningkatnya kapasitas air bersih.
“Dalam dua tahun ini, APBN total 68 triliun telah digelontorkan ke Sumsel. Kalau kita mengharapkan APBD Sumsel, maka kita tidak mampu membangun infrastruktur, sarana dan fasilitas di Jakabaring,” jelas Alex Noerdin yang pernah menjadi Ketua Asosiasi Kepala Daerah se-Indonesia.
“Dengan dana itu juga kita berhasil membangun LRT sepanjang 24 km pertama di Indonesia dari bandara hingga Jakabaring. Dan satu-satunya LRT di dunia yang menyeberangi Sungai (Musi),” ujar bangga Alex Noerdin.
“Bangunan itu pakai duit wong,” tambah Gubernur yang akan mengakhiri jabatan karena telah menjalaninya selama dua kali periode.
Jangan anarkis
Mengapa Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018?
- “Puji Tuhan, kita damai, tanpa konflik. Tidak ada kerusuhan antaretnis, tidak ada kerusuhan antarpemeluk agama,” jelas Alex.
- “Puji Tuhan, Sumsel diberkati Tuhan. Demo boleh, tetapi anarkis, saya sikat,” tegas Alex Noerdin yang mendapat penghargaan tertinggi sebagai gubernur dengan menerima Bintang Maha Putra Utama tahun 2014 lalu.
Sebelum pelantikan Pengurus LP3KD oleh Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin dan kemudian diberkati Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Panitia LP3KD Sumsel Drs Al. Supardi MM melaporkan beberapa hal. Yakni, umat Katolik memerlukan sosialisasi Asian Games 2018 sehingga pada akhirnya Gereja Katolik bisa berperan aktif untuk kesuksesan Asian Games 2018.
Ia juga bicara tentang persiapan Pesparani Nasional 1 di Keuskupan Ambonia pada 27 Oktober hingga 2 November 2018 bertema “Membangun Persaudaraan Sejati”.
Menurut dia, peserta Sumsel berjumlah 100 orang terdiri dari kelompok paduan suara anak-anak, paduan suara campuran, pemazmur, bertutur Kitab Suci, dan cerdas cermat. Tim tersebut sudah dan terus dilatih sejak dua bulan lalu.
Gratis
“Ayo Pak Yohanes (salah satu orang kepercayaan Pak Alex), buatlah grup bowling khusus umat Katolik di kota Palembang, karena kita memiliki bowling terbaik se-Asia di Kota Palembang,” ajak Alex.
Bahkan khusus peserta Pesparani, “Silahkan pakai gedung ini untuk latihan kalian, gratis,”tambah Alex Noerdin yang selama empat tahun terakhir mencatatkan rekor perolehan 127 penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Tidak ketinggalan, menjelang akhir acara, peserta Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) kelompok dewasa, remaja, dan anak-anak mempersembahkan beberapa lagu.
Kelompok anak-anak menyanyikan dua buah lagu yakni Benedicamus Domino dan Hosanna Processional.
Pada akhir sosialisasi Asian Games, Alex Noerdin mengajak peserta Pesparani bernyanyi bersama lagu gubahan Josh Groban berjudul You Raise Me Up.
Kalau kita mau, kita bisa.